Untung Diraih, Olimpiade Tak Didapat
Keuntungan yang didapat PSSI dalam kejuaraan ekshibisi di Stadion Senayan, Jakarta dan Surabaya itu belum menghitung pendapatan dari pertandingan pamungkas di Jakarta, 29 Februari 1972.
Keuntungan yang didapat PSSI dalam kejuaraan ekshibisi di Stadion Senayan, Jakarta dan Surabaya itu belum menghitung pendapatan dari pertandingan pamungkas di Jakarta, 29 Februari 1972. Pertandingan antara Cruzeiro dan PSSI A ini dapat dikatakan merupakan partai paling bergengsi.
Sebanyak 75.000 penonton memadati Senayan untuk menyaksikan laga itu, termasuk Presiden Soeharto. Uang yang diperoleh PSSI sangat banyak, Rp 17,1 juta, dan membuat keuntungannya menjadi Rp 25 juta (Kompas, 2/3/1972). Di partai penutup itu, tiket kelas I dijual Rp 2.500, kelas II Rp 1.000, kelas III Rp 300, serta tiket untuk anak-anak dan anggota ABRI (nama TNI dan Polri saat itu) Rp 100. Sayang, hasil pertandingan tidak menambah kegembiraan penonton. Cruzeiro mengempaskan PSSI A 2-0.
Cruzeiro adalah kesebelasan tamu yang dibayar paling mahal untuk ikut dalam kejuaraan ini. Sekali bertanding, klub asal kota Belo Horizonte itu dibayar 24.000 dollar AS. Ini jauh lebih besar dibandingkan dengan ”honor” yang diberikan kepada Dinamo sebesar 3.000 dollar AS dan Odense 2.500 dollar AS.