Warga Kabupaten Bogor Harapkan Dampak Langsung Dua Bendungan
›
Warga Kabupaten Bogor Harapkan...
Iklan
Warga Kabupaten Bogor Harapkan Dampak Langsung Dua Bendungan
Rencana pembangunan dua bendungan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikhawatirkan warga. Sosialisasi rencana pembangunan belum mencukupi.
Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey untuk irigasi dan mencegah banjir di daerah hilir, seperti Karawang dan Bekasi. Warga sekitar lokasi pembangunan berharap pembangunan bendungan juga berdampak langsung terhadap mereka, bukan hanya kawasan hilir.
Pembangunan Bendungan Cibeet dengan luas 1.040 hektar akan melewati dan berdampak pada tujuh desa di Kecamatan Cariu dan dua desa di Kecamatan Tanjungsari. Adapun pembangunan Bendungan Cijurey seluas 128 hektar diharapkan berdampak pada sejumlah desa di Kecamatan Sukamakmur.
Pembangunan kedua bendungan ini proyek bersama antara Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Rencana Pemkab Bogor memuluskan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey mendapat tanggapan dari masyarakat terdampak, salah satunya dari warga Desa Cariu. Yudi (48), warga Desa Cariu, Kecamatan Cariu, Bogor, Sabtu (29/2/2020), menganggap bahwa banyak warga terdampak yang kurang setuju terhadap pembangunan Bendungan Cibeet.
Pembangunan dinilai akan menghambat warga untuk bertani. Di sisi lain, warga juga tidak mendapat dampak langsung pembangunan tersebut.
Selain itu, ketakutan warga terhadap ketidakjelasan ganti rugi dari pemerintah daerah juga menjadi salah satu alasan penolakan pembangunan bendungan yang mulai dilakukan pada 2018. ”Bahan-bahan bangunan itu mahal. Kalau warga kena gusur, mungkin hanya mendapat ganti rugi yang tidak seberapa dari pemerintah kabupaten,” ujar Yudi.
Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia kepada Kompas menjelaskan, gambar kerja detail (detail engineering design/DED) Bendungan Cibeet sudah dibuat sejak 2017. Pada 2018, proyek pembangunan bendungan juga telah masuk tahap penyelesaian sertifikasi desain, studi larap, dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Namun, proyek sempat terhenti karena kendala pembebasan lahan dan adanya protes yang menganggap pembangunan bendungan kurang berdampak langsung untuk warga. Pembangunan dinilai lebih banyak menguntungkan daerah hilir, seperti Karawang dan Bekasi.
Terkait hal ini, Bob menegaskan, warga di Cariu dan Tanjungsari juga mendapat manfaat langsung dari pembangunan Bendungan Cibeet. Bendungan dapat menampung air baku lokal mencapai 63 juta meter kubik air sehingga bisa mengairi daerah pertanian di sekitarnya.
”Suplai air untuk irigasi lokal dengan luas sekitar 1.175 hektar bisa lewat air dari Bendungan Cibeet sehingga tidak perlu bergantung dari air tadah hujan. Kalau irigasi sudah disuplai oleh bendungan, intensitas pangan juga bisa meningkat,” ucapnya.
Meredam banjir
Pembangunan Bendungan Cibeet juga diklaim Bob dapat meredam debit banjir hingga 71 persen di daerah hilir, seperti Karawang dan Bekasi. Sebab, bendungan dibangun di aliran Sungai Cibeet sehingga dapat mengurangi akumulasi air saat terjadi pertemuan dengan Sungai Citarum di Karawang.
Sementara untuk Bendungan Cijurey, Bob menegaskan bahwa pembangunan tidak akan menemui kendala yang berarti. Sebab, pembangunan bendungan tersebut merupakan usulan Pemkab Bogor. DED Bendungan Cijurey juga telah dibuat pemkab Bogor.
”DED Bendungan Cijurey perlu di-review desainnya, baru dilanjut ke tahap berikutnya, seperti sertifikasi desain, studi larap, dan amdal. Kami usahakan tahun ini Bendungan Cijurey bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa (25/2/2020), Pemkab Bogor mengadakan pertemuan dengan pihak BBWS Citarum. Disepakati bahwa pemkab akan membantu proses pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Cibeet. Namun, pihak BBWS juga harus membangun Bendungan Cijurey untuk mengairi persawahan di Kecamatan Cariu, Tanjungsari, Jonggol, dan Sukamakmur.
Bupati Bogor Ade Yasin tidak menampik bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Cibeet cukup berat. Sebab, di 1.040 hektar lahan tersebut, sebagian besar terdapat lahan pertanian dan pangan berkelanjutan yang telah masuk dalam peraturan daerah.
Meski demikian, Pemkab Bogor tetap berkomitmen membangun bendungan tersebut karena adanya kepentingan dari pemerintah pusat. Saat ini, pemkab juga tengah menggencarkan sosialisasi kepada warga terdampak agar tidak ada lagi kendala pembebasan lahan.