logo Kompas.id
RUU Ketahanan Keluarga Matikan...
Iklan

RUU Ketahanan Keluarga Matikan Potensi Bangsa

RUU Ketahanan Keluarga dinilai terlalu mengatur banyak masalah di ranah etika, mengatur relasi suami dan istri secara berlebihan. RUU ini berpotensi menajamkan segregasi masyarakat.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 5 menit baca

[caption id="attachment_11146115" align="alignnone" width="720"] Sulistyowati Irianto, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia ((paling kiri), berbicara dalam diskusi publik bertema ”Menolak Diskriminasi Gender dan Kekerasan Sistemik terhadap Perempuan dalam RUU Ketahanan Keluarga” di Gedung IASTH, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Selain Sulistyowati Irianto, diskusi yang dipandu Ketua Prodi Kajian Gender SKSG UI Mia Siscawati (kedua dari kanan) juga menghadirkan pembicara Direktur Eksekutif Institut KAPAL Perempuan Misiyah (paling kanan), dan Diah Pitaloka, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PDI-P (kedua dari kiri).[/caption]

Gelombang kritik dan penolakan atas Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga terus mengalir, menyusul beredarnya draf RUU tersebut di kalangan masyarakat. Isi dari draf RUU tersebut bukan hanya tidak sejalan dengan sejarah dan perkembangan perempuan Indonesia dan dunia, melainkan juga cenderung menghentikan kontribusi perempuan Indonesia di ranah publik.

RUU tersebut dikhawatirkan akan berdampak besar bagi negara. Selain mengancam eksistensi perempuan, RUU itu juga mengancam dan memengaruhi perjalanan bangsa. Sebab, pada Pasal 25 yang mengatur bahwa suami adalah kepala keluarga dan istri di rumah akan mematikan potensi perempuan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000