DKI Akan Tambah Pompa di Tujuh Lokasi, BBWSCC Siap Normalisasi Ciliwung
›
DKI Akan Tambah Pompa di Tujuh...
Iklan
DKI Akan Tambah Pompa di Tujuh Lokasi, BBWSCC Siap Normalisasi Ciliwung
Musim hujan masih berlanjut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat masih perlu berbenah agar bencana banjir tak terus menghampiri Ibu Kota.
Oleh
helena f nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - BMKG memprediksi hujan dengan intensitas tinggi masih akan mengguyur wilayah Jakarta sampai awal Maret ini. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta selain tetap mengeruk kali-kali dan saluran, juga akan menambah pompa air di tujuh lokasi.
Juaini Yusuf, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Senin (02/03/2020) menjelaskan, dari peninjauan lapangan ke kali Sunter, Cipinang Melayu, dan Cengkareng Drain, dipastikan pengerukan kali akan dilakukan. Selain itu juga akan dikerjakan pengerukan saluran-saluran air.
Dengan prediksi curah hujan yang tinggi dan juga sebagai antisipasi banjir, Dinas SDA akan menambah pompa air di tujuh lokasi. Tujuh lokasi itu ada di area yang merupakan kewenangan dinas ada di 3 lokasi, di wilayah (suku dinas) utara 2 lokasi, dan di wilayah timur 2 lokasi.
Dari 7 lokasi itu, kalau 3 lokasi yang ada di dinas ada di Teluk Gong, Muara Angke, dan di Rawa Teratai. Kapasitas pompa di lokasi itu akan disesuaikan dengan kebutuhan lokasi, rata-rata di atas 1.000 m3 per detik.
"Di tujuh lokasi itu, total akan ada 24 - 25 unit pompa air, dengan penempatan tersebar di utara, timur, barar. Anggaran pengadaannya sampai Rp 200 miliar," jelas Juaini.
Untuk pengadaan pompa air itu, lanjut Juaini, sekarang tengah berlangsung proses rancangan teknis dasar atau DED, untuk proses lelang. "Fisik mulai April atau Mei," imbuhnya.
Adapun untuk rumah pompa yang sempat terendam saat beberapa kali banjir besar dalam dua bulan terakhir, Juaini menyatakan, rumah-rumah pompa itu akan dievaluasi. "Apakah mau dinaikin pompanya supaya tidak terendam. Bisa juga dilihat kondisinya, kalau masih memungkinkan ya diganti pompanya dengan yang kapasitasnya lebih tinggi," jelasnya.
Selain menambah pompa, Dinas SDA DKI dijelaskan Juaini juga fokus pada pembebasan lahan untuk normalisasi kali, yaitu khususnya di kali-kali yang tanggulnya belum lanjut, di Kali Ciliwung, kali Sunter dan Kali Cipinang Melayu.
"Memang target kita tahun ini akan melakukan pembayaran," jelasnya.
Apalagi dari hasil peninjauan itu, warga sudah setuju dan menunggu realisasi. "Karena mereka juga berharao karena mereka juga tinggal tepat di pinggir kali. Jadi mereka sudah mengharapka sekali," jelasnya.
Terpisah, Bambang Hidayah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) menjelaskan, untuk pekerjaan normalisasi yang siap dikerjakan pada 2020 ini ada di titik aliran Ciliwung Lama tepatnya di depan Masjid Istiqlal.
"Di situ kami mengerjakan normalisasi sepanjang 1,2 km," jelasnya. Pekerjaan lainnya ada di Pejaten Timur sepanjang 1,5 km. Itu masih proses lelang.
BBWSCC pun meminta Pempro DKI Jakarta untuk segera merelokasi warga yang masih ada di sekitar Ciliwung Lama, karena pekerjaan akan dimulai. Namun Juaini menyatakan untuk relokasi warga merupakan tanggung jawab Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.