Pasca-dua warga Depok berstatus positif virus korona, Pemerintah Jawa Barat meminta warga tetap tenang dan mengikuti arahan petugas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pasca-dua warga Depok, Jawa Barat, berstatus positif virus korona, Pemerintah Jabar meminta warga tetap tenang dan mengikuti arahan petugas. Saat ini Jabar berstatus Siaga 1 Covid-19 dan menyiagakan rumah sakit utama di daerah untuk mengantisipasi persebaran.
Dua pasien beralamat di Depok ini ditangani secara intensif di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Timur, Senin (2/3/2020). Kedua warga ini sebelumnya dikabarkan mengadakan kontak dengan warga negara asing yang terjangkit Covid-19 atau virus korona.
Jika ada warga yang mengalami demam dang gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan, diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas terdekat. Apalagi jika ada warga yang memiliki riwayat perjalanan ke China ataupun ke negara yang terjangkit lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti meminta warga tidak panik menghadapi ancaman penyebaran virus yang telah merenggut nyawa kurang lebih 3.000 orang dari berbagai belahan bumi dan sekitar 79.000 orang terinfeksi.
Sebagai bentuk antisipasi, Berli meminta kesadaran dan partisipasi warga untuk melaporkan kepada petugas kesehatan terdekat jika terjadi gejala ataupun berpotensi tertular virus korona. Hingga saat ini, pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap warga dan petugas kesehatan yang pernah melakukan interaksi dengan korban.
”Jika ada warga yang mengalami demam dang gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan, diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas terdekat. Apalagi jika ada warga yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau ke negara yang terjangkit lainnya,” tutur Berli.
Di samping itu, rumah sakit utama yang ada di setiap kabupaten dan kota di Jabar diminta mempersiapkan diri dalam menghadapi laporan masyarakat. Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan, setidaknya ada lima rumah sakit umum daerah (RSUD) yang menjadi rujukan untuk laporan awal pasien dengan potensi terjangkit Covid-19.
Lima RSUD ini yaitu RSUD Gunung Jati Cirebon, RSUD Subang, RSUD R Syamsudin SH Sukabumi, RSUD Indramayu, dan RSUD Dr Slamet Garut. Setiap rumah sakit memiliki tim yang memiliki kemampuan dalam menangani pasien dengan kondisi dicurigai tertular Covid-19.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, Zeni Abdillah, mengatakan, pihaknya telah menyiagakan kurang lebih 50 petugas kesehatan. Mereka bertugas melayani pelaporan warga terkait penanganan pasien potensi virus korona. ”Hingga saat ini belum ada warga yang melaporkan kepada kami,” ujarnya.
Zeni memaparkan, para petugas tersebut yang tergabung dalam tim pengendalian penyakit infeksi emerging (PIE) ini beranggotakan sekitar 10 dokter spesialis, belasan dokter umum, dan puluhan perawat, serta petugas analisis. Mereka telah mendapat pelatihan sesuai standar PIE yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Untuk penanganan pasien, ujar Zeni, satu ruangan disediakan dengan standar observasi yang aman bagi petugas. ”Keamanan petugas juga menjadi prioritas. Kami juga sudah meminta Kementerian Kesehatan untuk menambah peralatan pendukung,” katanya.