Pecatur Novendra Priasmoro gagal meraih kemenangan sempurna dari sembilan babak Kejuaraan Liberec Terbuka 2020. Pecatur berusia 20 tahun itu tetap bertengger di puncak klasemen hasil 8 kali menang dan sekali remis.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
LIBEREC, MINGGU — Pecatur muda Indonesia, Novendra Priasmoro, gagal meraih kemenangan sempurna atau 100 persen dari sembilan babak Kejuaraan Liberec Terbuka 2020 di Kota Liberec, Ceko, 22-29 Februari. Pada laga pamungkas, Sabtu (29/2/2020) malam, pecatur binaan PT United Tractors itu harus menerima remis lawannya pecatur Polandia, Franciszek Sernecki (2.218), pada langkah ke-62.
Dalam laga itu, Novendra yang bermain dengan buah putih menerapkan pembukaan Rossolimo untuk mengantisipasi pertahanan Sisilia yang biasa dipakai Sernecki. Namun, dalam laga, Sernecki ternyata mengalihkan strateginya ke variasi Naga. Pada langkah ketujuh, Sernecki coba menawarkan remis. Namun, Novendra menolak.
Namun, pada langkah kedelapan, Novendra justru menyesali keputusannya menggerakkan kuda ke d3 karena membuat permainannya menjadi lambat dan tertutup. Hal itu kian memudahkan Sernecki mencari remis. Harusnya, dia menggerakkan kuda ke d4 sehingga permainan menjurus liar dan terbuka.
Pada langkah ke-23, Novendra mengorbankan satu bidak. Di langkah ke-26, dia malah mengorbankan kuda di h5 dengan kompensasi terbukanya sayap raja di mana raja hitam berada. Di langkah ke-28, Sernecki mengembalikan kuda Novendra untuk menghindari ancaman skak mat.
Memasuki langkah ke-33, Novendra merebut kembali bidaknya. Namun, permainan akhir yang timbul berupa masing-masing pecatur menyisakan satu benteng dan lima bidak yang tampak seimbang. Kendati demikian, Novendra tetap berupaya mengolah bidak-bidak bebas sentrumnya untuk maju hingga ke petak d6. Akan tetapi, raja dan benteng hitam bertahan total di baris tujuh yang tak bisa ditembus oleh Novendra. Kedua pecatur pun sepakat remis pada langkah ke-62.
Dengan hasil itu, Novendra tabungan ratingnya berkurang dari 15,8 poin menjadi 12,5 poin. Secara keseluruhan, pecatur berusia 20 tahun itu tetap bertengger di puncak klasemen dengan 8,5 poin hasil delapan menang dan sekali remis. Ini adalah gelar perdananya di tahun ini.
”Setelah ini, kami akan kembali ke Jakarta. Di Tanah Air, kami akan merencanakan program selanjutnya untuk Novendra. Namun, yang pasti, dia akan mengikuti Olimpiade Catur 2020 di Moskwa, Rusia. Sebelum ke kejuaraan itu, ada sejumlah program pelatihan dan uji coba agar dia bisa meraih hasil optimal,” ujar Manajer Tim United Tractors, sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem dihubungi dari Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Adapun Novendra berhasil menggenapi syarat elo rating menjadi grand master (GM), yakni 2.500 poin, pada babak ketujuh kejuaraan tersebut. Kemenangan di babak itu adalah kemenangan ketujuh beruntun yang membuatnya melampaui kekurangan rating 11 poin untuk menyandang gelar GM secara resmi.
Raihan itu membuatnya menjadi GM kedelapan sepanjang sejarah catur Indonesia. ”Saya belum berhenti sampai di sini. Target saya selanjutnya ingin mencapai elo rating 2.600 atau menjadi GM Super,” ujar Novendra. Dalam sejarah, Indonesia hanya memiliki satu GM Super, yakni GM Utut Adianto ketika mencapai elo rating di atas 2.600 pada 1995-1998.