Tim Kewaspadaan dan Penanggulangan Korona di Sumut Terus Bekerja
›
Tim Kewaspadaan dan...
Iklan
Tim Kewaspadaan dan Penanggulangan Korona di Sumut Terus Bekerja
Pemerintah Sumatera Utara telah membentuk Tim Kewaspadaan dan Penggulangan Covid-19 sejak sekitar sebulan lalu untuk mengantisipasi masuknya virus korona galur baru itu ke Sumatera Utara.
Oleh
NIKSON SINAGA, AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Pemerintah Sumatera Utara telah membentuk Tim Kewaspadaan dan Penanggulangan Covid-19 sejak sekitar sebulan lalu untuk mengantisipasi masuknya virus korona galur baru itu ke Sumatera Utara. Masyarakat diminta tidak khawatir akan serangan virus itu dengan tetap menjaga kesehatan dan hidup bersih.
Hingga saat ini, sudah 84 orang yang dipantau tim kesehatan dalam karantina rumah. Ke-84 orang itu adalah warga yang masuk ke Sumut melalui Bandara Internasional Kualanamu, di Deli Serdang. Selain warga Sumut, mereka adalah warga Aceh. "Per 23 Februari lalu pemantauan sudah berakhir, dan semua dalam keadaan baik," tutur Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan, Senin, (2/3/2019).
Alwi mengatakan Tim Kewaspadaan dan Penanggulangan Covid-19 itu beranggota semua pemangku kesehatan di Sumut, termasuk rumah sakit swasta di daerah dan universitas khususnya Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat. "Pembentukan dilakukan atas arahan Bapak Gubernur," kata Alwi.
Untuk penanganan penyakit, selain Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, juga disiapkan rumah sakit pendukung yakni RS Umum Universitas Sumatera Utara, RS Haji, RSUD Pirngadi, Medan, dan RSUD Lubuk Pakam. Rumah sakit umum di seluruh daerah di Sumut dan RS Swasta di Sumut juga telah disiapkan untuk mengantisipasi penanganan Covid-19.
Sebelum masuk ke rumah sakit, Alwi mengatakan, pemantauan warga dimulai oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara sebagai pintu masuk warga ke Sumut. Selain memantau suhu tubuh warga yang datang ke Sumut satu per satu dengan thermo scanner, juga dipantau pergerakan warga tersebut apakah berada di daerah atau negara terjangkit Covid-19 sebelum masuk ke Sumut. Mereka lalu mendapatkan kartu kewaspadaan (Alert Card) dan diminta menghubungi pihak kesehatan jika mengalami tanda-tanda khusus gejala Covid-19.
Warga tidak perlu khawatir pada Covid-19.
"Tim kesehatan dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas di Sumut juga melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait korona," kata Alwi. Pihaknya meminta warga tidak perlu khawatir pada Covid-19. Dengan hidup sehat, berolahraga, mendapat asupan pangan sehat, tidak merokok, rajin cuci tangan, dan berdoa, Covid-19 bisa diantisipasi.
"Kasus kematiannya rendah. Biasanya pasien yang meninggal karena punya penyakit tambahan," kata Alwi.
Sementara itu RSUP H Adam malik telah menyiapkan standar prosedur operasional, tenaga medis, ruang isolasi, alat pelindung diri, dan farmasi untuk menangani pasien terduga Covid-19. Pasien ditangani sesuai standar prosedur operasional.
“Dengan adanya temuan kasus Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, kami bersiap melakukan penanganan jika ada pasien yang terduga terinfeksi di Sumut dan sekitarnya. Penanganan sudah kami siapkan selama sebulan belakangan ini,” kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy.
Rosario mengatakan, RSUP H Adam Malik menjadi rumah sakit rujukan untuk menangani kasus tersebut jika ada ditemukan di Sumut dan sekitarnya. Mereka pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesiapan.
Setelah sebulan membentuk tim medis untuk menangani Covid-19, Rosario mengatakan, mereka hingga kini belum merawat pasien yang diduga telah terjangkit penyakit yang disebabkan virus corona tipe baru tersebut. Mereka pun masih terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Kualanamu jika ada pasien yang terduga Covid-19. Dengan ditemukannya kasus di Depok, penyebaran tidak lagi hanya dari luar negeri.
Meskipun belum pernah menangani langsung penderita Covid-19, kata Rosario, tim medis RSUP H Adam Malik berpengalaman menangani penyakit yang sangat menular seperti sindrom pernapasan timur tengah (MERS-Cov). “Prosedur penanganan Covid-19 hampir sama dengan MERS-CoV,” kata Rosario.
Rosario mengatakan, tim medis yang akan menangani Covid-19 terdiri dari dokter, perawat, laboratorium, serta tenaga medis dan non medis lainnya. Alat pelindung diri untuk tenaga medis yang merawat pasien terduga Covid-19 juga telah disiapkan. Ruang isolasi khusus untuk merawat pasien Covid-19 juga sudah disiapkan.