Waspada Penyakit Virus Korona, Sulteng Siapkan Empat Rumah Sakit Rujukan
›
Waspada Penyakit Virus Korona,...
Iklan
Waspada Penyakit Virus Korona, Sulteng Siapkan Empat Rumah Sakit Rujukan
Pemprov Sulawesi Tengah menyiapkan empat rumah sakit rujukan untuk menghadapi situasi terburuk akibat penyebaran virus korona baru. Sejumlah titik yang menjadi konsentrasi tenaga kerja asing tetap diwaspadai.
Oleh
videlis jemali
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan empat rumah sakit rujukan untuk menghadapi situasi terburuk akibat penyebaran virus korona baru. Sejumlah titik yang menjadi konsentrasi tenaga kerja asing tetap diwaspadai ketat.
Keempat rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Undata di Palu, RSUD Banggai (Luwuk), RSUD Morowali Utara (Kolonodale), dan RSUD Tolitoli (Tolitoli). ”Keempat rumah sakit itu telah ditetapkan dengan surat keputusan dari Kementerian Kesehatan. Rumah sakit yang sama juga dipakai untuk pasien terjangkit flu burung dulu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulteng Renny Lamadjido di Palu, Sulteng, Senin (2/3/2020).
Selain karena fasilitas dan tenaga medik yang sesuai dengan standar pelayanan, keempat rumah sakit tersebut juga menjawab kondisi geografis di Sulteng. Keempat rumah sakit itu terletak di empat titik berjauhan yang menjadi penyangga bagi daerah sekitarnya.
RSUD Undata di Palu, misalnya, menjadi lokasi sentral untuk Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dan Poso. Sementara RSUD Kolonodale melayani Kabupaten Morowali Utara dan Morowali.
Renny mengatakan, setiap rumah sakit umum di kabupaten tetap memiliki ruang isolasi pasien terjangkit atau diduga terjangkit COVID-19, penyakit dari virus korona baru. Penanganan lebih lanjut baru berlangsung di rumah sakit rujukan. ”Kami memonitor semua informasi di lapangan,” ucapnya.
Terkait kabar Christina (70), wisatawan Perancis yang saat ini dirawat di RSUD Banggai di Luwuk, Renny menyatakan, kondisinya membaik. Gejala demamnya sudah hilang, begitupun diarenya. ”Kami tetap mengobservasi dia, tetapi tak perlu diisolasi. Tidak ada tanda-tanda terkait dengan virus korona,” ujarnya.
Christina sebelumnya adalah terduga COVID-19. Setelah diperiksa, suhu tubuhnya 36,5 derajat celsius saat didiagnosis di RSUD Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una, Jumat (28/2/2020). Ia lantas dirujuk ke RSUD Banggai dan masih di tempat itu hingga saat ini. Christina Bersama keluarganya berwisata ke Taman Nasional Kepulauan Togean, Tojo Una-Una.
Kami tetap mengobservasi dia, tetapi tak perlu diisolasi. Tidak ada tanda-tanda terkait dengan virus korona.
Di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali yang memperkerjakan sekitar 3.000 tenaga kerja dari China, kewaspadaan masih terus berjalan. Para pekerja, baik tenaga kerja asing maupun domestik, diperiksa kesehatannya secara rutin. Pengukuran suhu tubuh juga dilakukan setiap hari sebelum pekerja beraktivitas di unit masing-masing.
”Kami tingkatkan koordinasi, baik di internal maupun dengan pihak eksternal, seperti kantor kesehatan pelabuhan. Sejauh ini, semua aman,” kata juru bicara PT IMIP, Deddy Kurniawan, saat dihubungi dari Palu. Sejak akhir Januari, perusahaan tak menerima tenaga kerja dari China untuk mencegah penularan penyakit dari virus korona yang bermula dari ”Negeri Tirai Bambu” tersebut.