Banjir Bandang Menyapu Rumah Warga di Poso, Satu Orang Hilang
›
Banjir Bandang Menyapu Rumah...
Iklan
Banjir Bandang Menyapu Rumah Warga di Poso, Satu Orang Hilang
Banjir disertai lumpur dan potongan kayu menyapu rumah-rumah warga di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (3/3/2020) sore. Satu warga hilang terseret banjir.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Banjir disertai lumpur dan potongan kayu menyapu rumah-rumah warga di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (3/3/2020) sore. Dilaporkan satu warga hilang terseret banjir. Untuk mengantisipasi banjir susulan, semua warga diungsikan ke lokasi aman.
Banjir tersebut terjadi pada pukul 14.00 Wita. Hujan dengan intensitas sedang melanda daerah itu selama sekitar satu jam. Camat Lore Barat Ruli Labulu menyampaikan, aliran banjir disertai lumpur dan potongam kayu meluncur dari gunung. Material tersebut mengalir di jalan tani hingga menghantam rumah-rumah warga. ”Satu orang dilaporkan hilang,” katanya saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Selasa.
Selain korban jiwa, banjir tersebut juga menyapu bersih sekitar 10 rumah. Rumah lainnya hanya terendam lumpur disertai batu dan potongan kayu. ”Kami masih mendata jumlah persisnya,” kata Ruli.
Desa Lalengka terletak di kemiringan. Rumah-rumah didirikan di pinggir jalan desa. Desa itu ditempuh dengan kendaraan selama sekitar tiga jam dari Poso, ibu kota Kabupaten Poso. Hujan dengan intensitas sedang dan ringan mengguyur daerah tersebut dalam seminggu terakhir. Berdasarkan foto-foto yang beredar di aplikasi percakapan, lumpur menggenangi hingga atap rumah warga. Lumpur itu berwarna kecoklatan.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano mengonfirmasi, ia mendapat informasi ada korban yang hilang terbawa banjir. Regu penolong dari Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, sudah diberangkatkan ke lokasi. Jumlah personel yang diberangkatkan lima orang.
Ruli menyatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, warga diminta mengungsi ke kantor camat dan rumah-rumah keluarga di desa tetangga. Hujan rintik-rintik masih melanda daerah sekitar lokasi bencana. Jumlah warga di desa itu sekitar 900 jiwa.
Dapur umum telah didirikan di kantor camat. Untuk sementara, petugas menyiapkan makanan-makanan siap saji. Perlengkapan-perlengkapan, seperti tikar dan selimut, sudah tersedia.