logo Kompas.id
Jerat Eksploitasi Pengantin...
Iklan

Jerat Eksploitasi Pengantin Pesanan

Korban kasus ”pengantin pesanan” terus bermunculan di sejumlah daerah. Ironisnya, sebagian besar korban tidak mengerti jika mereka menjadi korban perdagangan orang.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4ABVgBfDokWeJH_kd4plxTwPhaw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190726_ENGLISH-KORBAN-TPPO_A_web_1564064124.jpg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (baju putih) berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/7/2019). Dalam kunjungannya di Markas Kepolisian Daerah Kalbar itu, Menlu bertemu dengan pemangku kebijakan di Kalbar untuk melakukan koordinasi terkait penanganan dugaan tindak pidana perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan. Tampak Gubernur Kalbar Sutarmidji (jas hitam) dan Kapolda Kalbar Inspektur Jenderal Didi Haryono.

Lima tahun  lalu, Nv (27), warga Jembatan Dua, Jakarta,  menerima tawaran seseorang untuk dijodohkan dengan warga China. Sang mak comblang  menjanjikan hidupnya akan bahagia di negeri orang, dan bisa rutin mengirim uang untuk ayahnya.

Nv adalah lulusan sekolah menengah pertama. Ia anak ketiga dari empat bersaudara. Ibunya meninggal beberapa waktu lalu.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000