Korban Terus Bertambah, AS Berupaya Membangun Pusat Karantina
›
Korban Terus Bertambah, AS...
Iklan
Korban Terus Bertambah, AS Berupaya Membangun Pusat Karantina
Koordinasi terus dilakukan para pihak terkait di sejumlah negara untuk mengatasi atau mencegah penyebaran virus Covid-19 di negara mereka masing-masing. Amerika Serikat, misalnya, berusaha membangun pusat karantina.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SELASA — Pemerintahan negara-negara terdampak terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya mencegah penularan dan perluasan wabah Covid-19 di wilayah mereka. Pemerintah Amerika Serikat berusaha membangun pusat karantina.
Pada saat yang bersamaan, jumlah korban dilaporkan terus bertambah. Di Pakistan, Menteri Kesehatan Zafar Mirza mengonfirmasi pasien kelima yang terinfeksi virus Covid-19, Selasa (3/3/2020) pagi. ”Kondisi pasien tersebut stabil dan sudah mendapat penanganan yang baik,” kata Mirza.
Pemerintah Korea Selatan juga melaporkan adanya penambahan jumlah pasien yang positif terpapar virus Covid-19 sebanyak 600 orang. Kini, total pasien di negara itu yang terpapar Covid-19 mencapai 4.812 orang. Bersamaan dengan laporan ini, Pusat Informasi dan Pencegahan Penyakit Menular Pemerintah Korea Selatan mengumumkan, ada tiga kasus baru kematian akibat penyakit Covid-19.
Sementara itu, jumlah pasien terpapar virus Covid-19 di Italia juga meningkat dalam 48 jam terakhir menjadi 1.835 orang, sebagian terbesar berada di wilayah Lombardi. Dikutip dari The Guardian, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 bertambah menjadi 52 orang.
Kantor Perlindungan Warga (Civil Protection) Italia mengumumkan bahwa perawatan yang dilakukan sejauh ini terhadap pasien Covid-19 telah berhasil menyembuhkan 149 orang. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya 66 orang pasien yang berhasil disembuhkan pada Minggu (1/3/2020).
Pusat karantina
Pemerintah AS juga tengah berjibaku untuk menahan laju penyebaran dan pertambahan warganya yang terpapar virus Covid-19. The New York Times melaporkan, empat warga di sebuah fasilitas perawatan bagi manula di Seattle, Washington DC, meninggal akibat Covid-19. Jumlah warga yang meninggal akibat virus ini di AS kini telah mencapai enam orang.
Saat ini penyebaran virus Covid-19 hanya terbatas di wilayah Seattle. Untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, pemerintah setempat telah menyiapkan beberapa bangunan yang rencananya akan digunakan sebagai tempat karantina dan perawatan warga yang terpapar Covid-19.
New York juga mengumumkan bahwa salah satu warganya yang baru pulang dari bepergian ke Iran terpapar Covid-19. Gubernur New York Andrew M Cuomo menyatakan bahwa warga yang terpapar sudah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Manhattan, New York.
Warga tersebut sejak kembali dari Iran, menurut Cuomo, memilih tidak menggunakan kendaraan umum dan memilih mengisolasi dirinya di rumah untuk menghindari kontak dengan banyak orang.
Pemerintah AS sendiri kini tengah mengupayakan mempercepat proses pembuatan vaksin untuk menanggulangi wabah Covid-19. Presiden Donald Trump menggelar pertemuan dengan manajemen perusahaan farmasi di AS untuk berkolaborasi mempercepat pembuatan vaksin tersebut.
”Kami bekerja sama dengan industri farmasi berusaha untuk mempercepat penemuan vaksin baru guna menanggulangi wabah ini,” kata Wakil Presiden AS Mike Pence.
Pada pertemuan itu, Trump meminta agar industri farmasi bisa membuat vaksin baru untuk memerangi Covid-19 secepatnya agar bisa disebarluaskan dalam hitungan beberapa bulan saja. Namun, menurut Anthony Fauci, Kepala Institut Alergi dan Penyakit Infeksi Nasional AS, vaksin baru akan bisa diproduksi paling cepat satu tahun hingga satu setengah tahun (18 bulan).
Pfizer, salah satu perusahaan farmasi yang hadir dalam pertemuan tersebut, dalam pernyataannya menyebutkan, para peneliti yang bekerja di laboratorium miliknya telah mengidentifikasi beberapa senyawa antivirus yang dimilikinya sebagai pengobatan potensial untuk pengobatan Covid-19. Pfizer juga mengaku telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengevaluasi temuan tersebut.