Manajemen dan Karyawan Restoran Amigos Jalani Tes Kesehatan
›
Manajemen dan Karyawan...
Iklan
Manajemen dan Karyawan Restoran Amigos Jalani Tes Kesehatan
Semua karyawan Restoran Amigos menjalani tes kesehatan untuk diidentifikasi dari kemungkinan terinfeksi virus Covid-19. Inisiatif pemeriksaan berasal dari pihak manajemen Amigos.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Restoran Amigos berinisiatif melakukan tes kesehatan untuk semua karyawannya. Mereka hendak melawan unggahan-unggahan di media sosial yang dinilai memojokkan tempat makan itu sebagai sumber virus korona. Sebelumnya, pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso mengungkapkan pernah mengunjungi restoran itu pada 14 Februari 2020.
Tes dilakukan di Restoran Amigos di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020). Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) memeriksa kesehatan 30 karyawan dan pihak manajemen. Mereka menjalani tes berupa usap tenggorokan dan saluran sinus untuk mengambil sampel lendir karena virus korona berada pada saluran pernapasan.
”Sampel segera dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan. Hasilnya akan keluar dalam satu minggu,” ujar dokter dari Sudinkes Jaksel Yudi Wirawan yang melakukan prosedur pengecekan dalam jumpa pers persis sesudah pemeriksaan para karyawan.
Ia memaparkan, selain pengambilan sampel, juga dilakukan wawancara terhadap karyawan Amigos. Pertanyaannya antara lain apakah karyawan tersebut pernah bepergian ke luar negeri ataupun ke kota lain dalam sebulan terakhir, pernah mengunjungi pasar hewan, dan dalam beberapa pekan mengalami gejala demam, pilek, batuk, sesak napas, ataupun pegal-pegal.
”Hasil wawancara dan pemeriksaan indikator fisik sejauh ini menunjukkan tidak ada masalah. Namun, untuk memastikan tidak adanya virus korona dalam saluran pernapasan, kita tetap menunggu hasil dari Kemenkes,” tutur Yudi.
Pendiri dan pemilik Restoran Amigos, Ron Mullers, menjelaskan, pemanggilan Sudinkes Jaksel tersebut merupakan inisiatifnya sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat untuk memastikan bahwa tempat itu aman.
Ia mengeluhkan kabar yang beredar di media sosial bahwa pasien yang tengah dirawat di rumah sakit tertular virus korona ketika mengunjungi Amigos. Akibatnya, dalam satu hari sejak kabar itu viral, Amigos mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen.
”Kami juga akan mengecek suhu pada setiap pengunjung dengan termometer digital. Mereka yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius terpaksa tidak bisa masuk ke dalam Amigos,” kata Mullers.
Ia berharap masyarakat bisa memahami tindakan ini bukan untuk mendiskriminasi mereka dengan suhu tubuh tinggi. Sebagai tempat makan, Amigos berkewajiban memikirkan keamanan dan kenyamanan pengunjungnya.
Kami juga akan mengecek suhu pada setiap pengunjung dengan termometer digital. Mereka yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celsius terpaksa tidak bisa masuk ke dalam Amigos.
Awalnya, Mullers juga mengambil keputusan menutup sementara restoran yang berusia 40 tahun itu selama dua pekan guna menunggu isu di media sosial reda. Namun, setelah berdialog dengan pemerintah daerah, niat itu diurungkan. Amigos hanya ditutup pada Selasa malam untuk dibersihkan dan disterilkan sebelum kembali melayani pengunjung pada hari Rabu.
Sekretaris Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sulistio menjelaskan, arahan dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta sama sekali tidak menyinggung masalah penutupan sementara unit-unit usaha. Justru, apabila ditutup akan berdampak buruk pada animo masyarakat.