Bank sentral AS, the Fed, menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 1-1,25 persen.
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke kisaran 1-1,25 persen. Pemangkasan dilakukan seusai Pertemuan Komite Pasar Terbuka, Selasa (3/3/2020), waktu setempat.
Dalam keterangan pers yang dikutip Kompas, Komite Pasar Terbuka (FOMC) sedang memonitor perkembangan dan implikasinya terhadap prospek ekonomi serta akan menggunakan instrumennya dan bertindak sesuai kebutuhan untuk mendukung ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, pemangkasan suku bunga tersebut merupakan langkah darurat yang dilakukan lembaganya untuk mendorong ekonomi AS. Langkah ini dilakukan demi menghadapi dampak virus korona yang belakangan ini sudah menekan pergerakan ekonomi global.
”Kami berharap hal ini bisa memberikan dorongan berarti bagi ekonomi dalam menghadapi epidemi virus korona,” ujarnya.
Dia menegaskan, pemangkasan kali ini bukanlah respons terhadap pelemahan ekonomi d negeri ”Paman Sam”. Pemotongan suku bunga ini merupakan langkah yang tak biasa dilakukan Bank Sentral AS karena normalnya pemangkasan bunga dilakukan secara terjadwal.
Langkah ini pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir The Fed melakukan pemangkasan darurat. Langkah darurat terakhir diambil pada 2008 kala terjadi krisis perbankan akibat kesalahan perhitungan subsidi kredit perumaham untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah di AS atau subprime mortage.
”Penurunan suku bunga tidak akan memperbaiki rantai pasok yang rusak akibat wabah. Namun, saya yakin kebijakan yang diambil lembaganya nanti bisa mendorong ekonomi,” ujarnya.
Powell mengatakan, fundamental ekonomi AS tetap kuat meski wabah virus akan membebani aktivitas perekonomian AS untuk beberapa waktu.
Kondisi tersebut terefleksi dari imbal hasil Treasury AS bertenor 2 tahun yang merosot menjadi 0,7 persen. Adapun imbal hasil untuk Treasury AS bertenor 10 tahun anjlok di bawah 1 persen untuk pertama kali.
Powell berharap pemangkasan suku bunga ini dapat mendukung sentimen konsumen serta meringankan kondisi keuangan masyarakat dengan membuat pembayaran utang lebih mudah untuk dikelola dan dengan menenangkan volatilitas pasar. (DIM)