Rangkaian KRL Palembang Makin Sering Dibersihkan secara Khusus
›
Rangkaian KRL Palembang Makin ...
Iklan
Rangkaian KRL Palembang Makin Sering Dibersihkan secara Khusus
Pencegahan wabah Covid-19 di Sumatera Selatan, di antaranya dilakukan di kereta ringan Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI)
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Pencegahan sebaran wabah Covid-19 ditingkatkan di banyak daerah dan fasilitas, termasuk di rangkaian kereta kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Palembang. Itu salah satu upaya antisipasi di Sumatera Selatan.
Menurut Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional III, Aida Suryanti, Rabu (4/3/2020), langkah itu sudah dimulai sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien yang positif terjangkit Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat. Pembersihan dilakukan setiap hari, setelah kereta selesai beroperasi dan kembali ke depo di Jakabaring.
Pembersihan kereta menggunakan disinfektan. "Hanya saja, untuk kondisi saat ini pembersihan kereta akan ditingkatkan," katanya.
Pembersihan di setiap rangkaian kereta sudah dilakukan, terutama di area pegangan penumpang.
Tidak hanya itu, mulai Senin lalu, setiap stasiun LRT di Palembang sudah dipasangi cairan antiseptik (hand sanitizer) yang diletakan di loket pembayaran. "Dengan ini setiap penumpang akan lebih mudah menjangkaunya," kata Aida.
Pantauan Kompas, pembersihan di setiap rangkaian kereta sudah dilakukan, terutama di area pegangan penumpang. Hanya saja, petugas belum mengenakan kelengkapan standar, misalnya masker atau kaos tangan.
Hingga saat ini, PT KAI Divre III belum memasang alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) di stasiun, karena belum ada anggaran pengadaan. Namun, rencana itu sudah diusulkan, terutama di Stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan stasiun akhir, yakni Stasiun DJKA.
Miyanto, Manager Operasi dan Komersial PT KAI Divre III menuturkan, meski tidak memiliki thermal scanner, antisipasi sudah dilakukan. Misalnya, mengimbau calon penumpang yang sakit melapor ke pos kesehatan lebih dahulu sebelum menaiki LRT. " Di setiap stasiun, setidaknya ada satu pos kesehatan yang dilayani oleh satu petugas kesehatan," ucap dia.
Langkah itu menjadi sangat strategis, karena LRT sudah jadi angkutan utama bagi masyarakat Palembang. Dengan 74 trip setiap harinya, rata-rata penumpang di hari biasa berkisar 7.000-8.000 penumpang per hari. Saat akhir pekan, rata-rata penumpang berkisar 10.000-12.000 penumpang.
Miyanto mengatakan, dari hari ke hari jumlah penumpang LRT Palembang memang meningkat seiring ditingkatkannya kapasitas kereta. Per September 2019, waktu antara (headway) yang hanya 18 menit dan waktu tempuh dari stasiun Bandara SMB II-Stasiun DJKA sejauh 22 kilometer hanya 47 menit. "Ada lima rangkaian kereta yang digunakan sampai saat ini. Dalam waktu dekat akan ditambah satu rangkaikan kereta lagi," ucap Miyanto.
Langkah pencegahan juga dilakukan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dimana di ruang tunggu juga disediakan cairan antiseptik bagi penumpang. "Penjagaan kami perketat karena bandara menjadi salah satu pintu masuk ke Palembang," kata Fahroji, General Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Pengamanan juga dilakukan dengan memasang thermal scanner di jalur domestik dan internasional. Pengelola bandara juga telah menyediakan posko penanggulangan Covid-19 di kawasan bandara.