Google Berkomitmen Dukung Industri Ritel Indonesia
›
Google Berkomitmen Dukung...
Iklan
Google Berkomitmen Dukung Industri Ritel Indonesia
Lewat pengolahan data, kami bisa tahu mau membangun gudang di wilayah mana saja. Selain itu, kami juga bisa tahu di wilayah tersebut stok jenis barang apa saja yang relevan bagi pelanggan setempat.
Oleh
ARIS PRASETYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Google Cloud berkomitmen memperbesar dukungan terhadap industri ritel di Indonesia dengan meluncurkan Region Cloud di Jakarta tahun ini. Kerja sama Google Cloud dengan industri ritel bertujuan untuk menaikkan daya saing dan kenyamanan pelayanan konsumen.
Google Cloud adalah perusahaan yang berafiliasi dengan Google di bidang layanan komputasi awan atau cloud. Layanan komputasi awan yang diberikan Google Cloud untuk industri ritel berupa layanan manajemen dan pengolahan data, analisis bisnis, proyeksi permintaan barang, serta keamanan data. Layanan ini menjaminkan kecepatan dan efisiensi dalam hal biaya operasi pada industri ritel.
”Dengan platform yang kami tawarkan, industri ritel bisa memindahkan, membuat, serta menjalankan aplikasi dan data secara dinamis, aman, andal, dalam skala global,” ujar Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie, Rabu (4/3/2020), di Jakarta.
Beberapa industri ritel Indonesia yang sudah bekerja sama dengan Google Cloud antara lain Alfamart, Blibli, Bukalapak, CT Corp, Tokopedia, dan Warung Pintar. Rencana pendirian Region Cloud di Jakarta untuk meningkatkan layanan pada pelanggan, serta meminimalkan gangguan layanan. Region Cloud yang dijadwalkan beropeasi semester II-2020 ini ditargetkan mampu menaikkan produktivitas mitra mereka yang berbasis komputasi awan.
Menurut Megawaty, perusahaan yang mampu merespons dengan cepat keinginan pelanggan dan memberikan kemudahan pelayanan yang akan memenangi persaingan di sektor ritel. Apalagi, di era kian pesatnya teknologi, waktu dan kenyamanan berbelanja di sektor ini menjadi sangat penting. Pelanggan juga mudah sekali berpindah toko ritel untuk membeli barang.
”Oleh karena itu, data menjadi sangat penting untuk menyajikan pengalaman berbelanja dalam menjaga ketertarikan konsumen,” katanya.
Perusahaan yang mampu merespons dengan cepat keinginan pelanggan dan memberikan kemudahan pelayanan yang akan memenangi persaingan di sektor ritel.
Direktur Teknologi dan Bisnis Internasional Alfamart Bambang Setyawan Djojo mengatakan, pemanfaatan layanan Google Cloud mampu menekan biaya komunikasi hingga 15 persen antarribuan ritel Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan teknologi ini, Alfamart juga mampu merencanakan ketersediaan barang dagangan dengan akurat dan menjaga kelancaran rantai pasok.
”Intinya, ada pertumbuhan bisnis pada perusahaan dengan memanfaatkan layanan komputasi awan. Artinya, timbul efisiensi dan perusahaan tidak keliru dalam mengambil keputusan (menggunakan layanan komputasi awan),” katanya.
Bagi Blibli.com, teknologi komputasi awan membantu perusahaan mengolah data pelanggan dan merespons peluang pasar pada masa mendatang. Apalagi, penetrasi pasar penjualan lewat platform digital di Indonesia tumbuh paling besar di kawasan Asia Tenggara. Hal itu didukung kian membaiknya infrastruktur dan populasi penduduk usia produktif Indonesia cukup dominan.
”Lewat pengolahan data, kami bisa tahu mau membangun gudang di wilayah mana saja. Selain itu, kami juga bisa tahu di wilayah tersebut stok jenis barang apa saja yang relevan bagi pelanggan setempat,” ucap Vice President Penelitian dan Pengembangan Blibli.com Andi Rustandi Djunaedi.
Lewat pengolahan data, kami bisa tahu mau membangun gudang di wilayah mana saja. Selain itu, kami juga bisa tahu di wilayah tersebut stok jenis barang apa saja yang relevan bagi pelanggan setempat.
Keamanan dan perlindungan data menjadi perhatian penting dalam industri dagang elektronik. Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung berpendapat, karakter dalam jaringan membuat siapa pun dapat membuka layanan dan bertransaksi elektronik secara mudah. Pertukaran data, termasuk data pribadi, tidak bisa dihindari.
”Menyangkut keamanan data pribadi pengguna, banyak industri saling berkaitan dalam ekosistem penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik. Penyedia solusi komputasi cloud, misalnya. Jadi, sasaran peraturan pemerintah ini semestinya tidak cuma penyedia platform e-dagang,” ucap Ignatius (Kompas, 5/12/2019).