logo Kompas.id
Mantra Penjinak Hujan
Iklan

Mantra Penjinak Hujan

Manusia dan dunia menjadi sepasang subyek, yang sering kali merintis jalan terjal paradoksal. Mantra penjinak hujan, tak lain adalah bentuk mediasi manusia dan alam semesta, yang kian menguatkan keberadaan keduanya.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/58P6L0ibTO6MHiGif3kJmorzdjc=/1024x1194/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCAN_1565170607.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan senior Kompas

Manusia selalu menempatkan dirinya dalam ketegangan paradoksal. Hujan bisa berarti dua sisi. Bagi warga Jakarta, yang dalam dua bulan terakhir selalu didera banjir, hujan berarti bencana. Mendung di langit menjadi isyarat ketakutan, bahkan tak jarang memicu kepanikan seisi kota. Sementara bagi orang-orang Alor, hujan selalu berarti berkah semesta. Di pulau yang termasuk gugusan kepulauan Nusa Tenggara ini, hujan hanya turun dengan intensitas kecil di bulan Desember–Maret.

Karakter paradoksal itu pulalah yang mendorong manusia untuk selalu tak berhenti bertanya dengan segala keterbatasannya. Dalam serba keterbatasannya itu, manusia ingin menguasai alam semesta yang tiada batas.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000