Pasien perempuan yang baru kembali dari Hong Kong dan diobservasi sejak Selasa (3/3/2020) di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dalam kondisi baik. Pemantauan terus dilakukan sambil menunggu hasil pemeriksaan
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pasien perempuan yang baru kembali dari Hong Kong dan diobservasi sejak Selasa (3/3/2020) di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dalam kondisi baik. Pemantauan terus dilakukan sembari menunggu hasil pemeriksaan swap di pusat. Selain itu, ada satu pasien baru juga menjalani observasi di ruang isolasi RSUD Banyumas, Rabu ini.
”Kondisi sampai hari ini, pasien masih compos mentis atau sadar penuh. Demam masih, keluhan sudah berkurang,” kata Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas Noegroho Harbani di Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (4/3/).
Noegroho menyampaikan, pemeriksaan laboratorium sudah diambil, rontgen dilakukan, dan sampel sudah dikirim ke Jakarta pada Selasa malam. Dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menunggu hasilnya. Adapun suhu pasien sudah masuk kategori subfebris antara 37,5 derajat celsius dan 38,5 derajat celsius. ”Jadi, kondisinya sudah subfebris, tidak febris. Febris itu demam di atas 38 derajat celsius,” katanya.
Kondisi sampai hari ini, pasien masih sadar penuh. Demam masih, keluhan sudah berkurang.
Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas.id, 3/3/2020), seorang perempuan berusia 44 tahun asal Banyumas bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Hong Kong. Dia baru kembali ke Indonesia pada 26 Februari 2020 dan hari Senin (2/3) mengeluhkan demam, menggigil, diare, dan nyeri kepala. ”Kepada masyarakat Banyumas dan sekitarnya, tidak perlu panik, tetapi tetap waspada,” katanya.
Noegroho menyampaikan, satu pasien yang baru datang dan merupakan rujukan dari Purwokerto adalah seorang perempuan. ”Pasien ini sebenarnya pasien asma dan ada demamnya dan juga baru kembali dari luar negeri,” katanya
Tim profesional
RSUD Banyumas juga menyediakan dua ruang isolasi serta dilengkapi tim professional dengan peralatan berstandar penanganan pasien dengan penyakit menular.
Dari pantauan Kompas, tim mengenakan alat pelindung diri lengkap berseliweran menyiapkan kehadiran pasien baru di sekitar Ruang Seruni. Ruang Seruni dikhususkan bagi pasien penyakit paru. Di sini terdapat delapan ruangan, dan dua ruangan di antaranya digunakan sebagai ruang isolasi.
Dua ruang isolasi berada di paling ujung dan pengunjung tidak diperkenankan masuk mendekat. Pengunjung hanya bisa melihat ujung ruangan dari jarak sekitar 15 meter dengan penjagaan seorang petugas. Sesaat sebelum pasien dibawa masuk ke ruang isolasi, area selasar disterilkan dari orang-orang.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Junaedi menambahkan, pasien dibawa menggunakan ambulans hingga ke ujung Ruang Seruni, selanjutnya pasien dibawa menggunakan tempat tidur pasien memasuki ruang isolasi. ”Dari ambulans sampai ruang isolasi, jaraknya sekitar 50 meter,” ucap Junaedi.
Secara terpisah, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pengurus Cabang Banyumas Khafidz Nasrudin menyampaikan, saat ini persediaan masker di 205 apotek di Banyumas kosong karena tidak ada kiriman dari distributor.
Emi Rahma Wulandari, apoteker di Apotek Whotara Farma, Purwokerto, menyampaikan, stok masker sudah kosong sejak awal Januari, adapun stok cairan pembersih tangan sudah kosong sejak awal Februari 2020.