Rumah sakit rujukan yang menerima pasien tidak menggunakan istilah ”suspect” (terduga), tetapi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Oleh
Aguido Adri
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan di Pulogadung, Jakarta Timur, menerima total 21 orang dalam pemantauan dan 10 pasien dalam pengawasan. Sebagai rumah sakit rujukan, RSUP Persahabatan menyiapkan 24 kamar khusus untuk merawat 10 pasien dalam pengawasan.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogaya mengatakan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan, pihaknya menerima 21 orang dalam pemantauan dan 10 pasien dalam pengawasan.
”Sepuluh pasien dalam proses observasi dan perawatan sesuai standar operasional ditetapkan selama 14 hari di ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan. Hasil pemeriksaan akan dilaporkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan,” kata Rita saat dikonfirmasi melalui staf Hubungan Masyarakat RSUP Persahabatan.
Ke-10 pasien, lanjut Rita, merupakan pasien rujukan dari sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, dan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Mereka sudah berdatangan sejak Senin (2/3/2020) hingga Rabu (4/3/2020) siang.
”Ke-10 pasien ini berinteraksi dengan masyarakat di negara yang terjangkit wabah Covid-19 atau terlibat kontak fisik. Total 24 kamar isolasi perawatan yang kami siapkan. Khusus 21 orang dalam pemantauan bisa kami pulangkan,” tutur Rita.
Ia melanjutkan, rumah sakit rujukan yang menerima pasien tidak menggunakan istilah suspect (terduga), tetapi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Bedanya ODP dan PDP pada kontak fisik dengan pasien Covid-19 dan memiliki gejala lebih berat.
Gejala
ODP memiliki kriteria gejala ringan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam, tetapi tidak ada kontak erat dengan penderita positif. Sementara PDP memiliki kriteria sesuai gejala, seperti demam, batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, atau dari hasil observasi ada saluran napas bawah yang terganggu, serta terjadi kontak dengan penderita positif atau dari yang terjangkit.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan, salah satu pasien yang saat ini dirawat di Gedung Pinere RSUP Persahabatan merupakan PDP yang baru pulang dari ibadah umrah di Arab Saudi.
”Ada satu PDP dirawat di RSUD Pasar Rebo dan kami rujuk ke RSUD Persahabatan siang tadi untuk dirawat. Ia baru menunaikan ibadah umrah. Status PDP karena ia berinteraksi dengan masyarakat di negara yang terjangkit wabah Covid-19,” kata Indra.
Terkait PDP positif atau negatif Covid-19, lanjut Indra, pihaknya tidak berhak menilai hal tersebut karena keputusan harus disampaikan oleh Kementerian Kesehatan atau Presiden.
”Kami tidak berhak menyebut yang bersangkutan positif korona atau tidak sebab keputusan itu hanya boleh disampaikan oleh Kementerian Kesehatan atau Presiden RI,” ujarnya.