Sempat Tertutup Longsoran, Akses Antardesa di Banyuwangi Mulai Dibersihkan
›
Sempat Tertutup Longsoran,...
Iklan
Sempat Tertutup Longsoran, Akses Antardesa di Banyuwangi Mulai Dibersihkan
Tebing tanah di sekitar area persawahan Desa Segobang, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, longsor. Material longsoran sempat menutup jalan dan memutus akses jalan antardesa.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Tebing tanah di sekitar area persawahan Desa Segobang, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, longsor. Material tanahnya menutup jalan dan memutus akses jalan antardesa.
Longsor terjadi Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 20.00. Tebing tanah setinggi 5 meter dengan panjang 4 meter dan lebar 2 meter ambles. Kondisi tanah dan beban pepohonan kelapa di atasnya diduga menyebabkan tebing itu longsor. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, akses penghubung antara Desa Segobang dan Desa Kluncing sempat terputus.
Pantauan Kompas di lokasi kejadian, Rabu (4/3/2020), akses jalan yang terputus akibat timbunan tanah dan pepohonan mulai dibersihkan. Sejumlah kendaraan dapat melintas meski harus mengurangi kecepatannya. Jalanan yang tertutup longsor masih dibersihkan.
Hartono (40), warga Segobang, mengatakan, sebelum longsor, hujan turun deras. Sekitar pukul 18.00, material tanah mulai tergerus. ”Sekitar pukul 20.00, saat pulang dari rumah saudara, saya lihat jalan sudah tidak bisa dilewati. Longsoran tanah dan pohon kelapa sudah menutupi jalan,” ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, pihaknya terus berupaya membersihkan jalan dari sisa longsoran. Prosesnya ditargetkan rampung pada Rabu sore.
”Kami melakukannya secara manual. Sisa-sisa tanah dan lumpur dipinggirkan agar tidak menutup jalan. Pompa air bertekanan tinggi juga digunakan untuk menyiram lumpur yang menempel di jalan,” ujarnya.
Kami melakukannya secara manual. Sisa-sisa tanah dan lumpur dipinggirkan agar tidak menutup jalan. Pompa air bertekanan tinggi juga digunakan untuk menyiram lumpur yang menempel di jalan
Selanjutnya, sisa lumpur yang sudah dikumpulkan di pinggir jalan itu akan diangkut ke sejumlah dump truk menggunakan ekskavator. Menurut rencana, ekskavator juga digunakan untuk mengikis tebing berpotensi longsor.
”Dugaan kami ada retakan tanah akibat musim kering yang panjang akhir tahun lalu. Saat musim hujan, air masuk melalui rekahan tanah dan mengikisnya secara perlahan. Akhirnya, daya ikat tanah berkurang ditambah beban pohon kelapa yang sangat besar di pinggir tebing sehingga memicu longsor,” ujarnya.