Di tangan manajer ”gila” seperti Pep Guardiola, Manchester City masih sulit dibendung. Kini mereka masih berpeluang merebut trofi Piala FA dan Liga Champions musim ini.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
SHEFFIELD, KAMIS — Manchester City gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris musim ini tetapi mereka masih mempertahankan gelar treble alias menjadi tim yang meraih tiga trofi dalam semusim. Peluang itu masih terbuka setelah City mengalahkan Sheffield Wednesday, 1-0, pada laga putaran kelima Piala FA di Stadion Hillsborough, Kamis (5/3/2020) dini hari WIB.
City pada musim ini sudah menyabet trofi Piala Liga Inggris dan masih berpeluang menjuarai Liga Champions. Mereka masih berpeluang menyandang status juara treble meski nilainya kurang bergengsi. Status juara treble biasanya disematkan kepada tim yang mampu menjuarai tiga kompetisi mayor dan salah satunya juara liga yang sudah tidak bisa lagi diharapkan City.
Namun, jika berhasil meraih tiga trofi lagi musim ini, City tetaplah menjadi klub Inggris yang superior. Musim lalu mereka juga meraih treble level domestik dengan menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga Inggris. Sebuah pencapaian yang dianggap mustahil oleh eks Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson.
Bagi pemain City, pencapaian demi pencapaian tim dalam beberapa musim terakhir tidak mungkin terjadi tanpa peran sang Manajer Pep Guardiola. Bersama Guardiola, yang bergabung sejak 2016, City sudah meraih delapan trofi. ”Dia adalah manajer yang baik sekaligus gila,” kata striker City, Sergio Aguero.
Guardiola pula yang membuat Aguero tetap menjadi salah satu striker tajam dan menjadi kunci kemenangan atas Sheffield Wednesday. Aguero mencetak gol satu-satunya pada laga itu setelah mendapat umpan dari Benjamin Mendy. Bola yang ditendang sempat ditepis kiper Sheffield Wednesday, Joe Wildsmith, tetapi kemudian memantul ke dalam gawang.
Wildsmith malam itu tampil cemerlang dan bisa menyelamatkan gawang dari serangan City yang bertubi-tubi. Sheffield Wednesday saat ini merupakan tim papan tengah Divisi Championship atau liga kasta kedua di Inggris. Namun, mereka tampil penuh percaya diri dan mampu menyulitkan City sepanjang laga.
”Para pemain melakukan semua perintah saya. Saya hanya kecewa karena kami kalah akibat gol yang seharusnya dianulir karena off-side,” kata Manajer Sheffield Wednesday Garry Monk dikutip BBC. Ia menilai Aguero sudah terperangkap off-side sebelum menerima umpan dari Mendy.
City selanjutnya akan menghadapi Newcastle United pada babak berikutnya. ”Ini adalah Piala FA. Kami tidak bisa memenangi Liga Inggris. Kami masih punya peluang di Piala FA dan Liga Champions. Saya tahu itu. Ini adalah final dan kami sudah sangat siap,” kata Guardiola dikutip The Telegraph.
Saat ini menjadi momentum bagi Guardiola untuk mengejar peluang juara yang masih ada. Peluang yang sama mungkin tidak bisa mereka dapatkan lagi akibat mendapat sanksi larangan tampil di Liga Champions selama dua tahun. Sanksi dari UEFA itu mereka dapatkan setelah melanggar aturan financial fair play.
Kehilangan De Bruyne
Namun, masih ada satu permasalahan yang dihadapi Guardiola untuk memanfaatkan peluang tersebut, yaitu cederanya gelandang serang Kevin de Bruyne. Pemain asal Belgia itu cedera pada bagian punggung ketika tampil menghadapi Aston Villa pada laga final Piala Liga beberapa hari lalu.
De Bruyne tidak ikut tampil melawan Sheffield Wednesday dan kemungkinan besar juga tidak tampil saat City menjalani laga derbi melawan MU, Minggu (8/3/2020). ”Kami tidak tahu berapa lama (De Bruyne bakal absen). Semoga tidak terlalu lama,” kata Guardiola.
Derbi Manchester nanti akan menjadi laga yang penting bagi kedua tim. City ingin terus memperkokoh posisi di peringkat kedua Liga Inggris dan MU butuh kemenangan untuk masuk ke peringkat empat besar. (AFP)