Setelah wabah virus korona baru Covid-19 merebak ke banyak negara, jumlah kunjungan turis asing ke Provinsi Aceh menurun drastis. Sejumlah kegiatan wisata bertaraf internasional sepanjang 2020 terancam batal digelar.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Setelah wabah virus korona baru Covid-19 merebak ke negara-negara di luar China, jumlah kunjungan turis asing ke Provinsi Aceh menurun drastis. Sejumlah kegiatan wisata bertaraf internasional sepanjang 2020 terancam batal digelar.
Data yang rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada Januari 2020, kunjungan wisatawan mancanegara ke Aceh sebanyak 3.982 orang, turun dari 6.237 orang pada Desember 2019. Jumlah penumpang di Bandara Internasional Iskandar Muda Aceh Besar turun 8,36 persen. Tidak hanya di bandara, jumlah penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh-Balohan Sabang juga turun 43 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh Jamaluddin yang dihubungi Kamis (5/3/2020) menuturkan, penurunan kunjungan turis merupakan dampak dari merebaknya virus korona baru. Pada Februari, Pemkot Sabang bahkan telah menolak kedatangan kapal pesiar karena khawatir membawa virus korona baru. Ada 4.000 turis dalam kapal pesiar yang tidak diizinkan masuk ke Sabang.
”Ada potensi pendapatan warga yang hilang, tetapi ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran virus korona. Ekonomi penting, tetapi keselamatan jauh lebih penting,” kata Jamaluddin.
Pemprov Aceh juga baru saja meluncurkan kalender kegiatan wisata 2020. Beberapa di antaranya merupakan kegiatan wisata bertaraf internasional, seperti kompetisi surfing, menyelam bawah laut, dan parade yacht. Namun, kegiatan yang melibatkan peserta luar negeri akan dikaji kembali apakah tetap dilaksanakan atau diturunkan level menjadi kegiatan skala nasional.
Kegiatan yang melibatkan peserta luar negeri akan dikaji kembali apakah tetap dilaksanakan atau diturunkan level menjadi kegiatan skala nasional.
Jamaluddin mengatakan, jika kondisi tidak kunjung membaik, target kunjungan wisatawan asing ke Aceh pada 2020 sebanyak 150.000 orang terancam tak akan tercapai. Pada 2019, kunjungan turis asing 107.037 orang. Kunjungan turis asing paling banyak ada di Pulau Weh, Sabang. Keindahan pantai di pulau terluar itu pada 2019 menarik kunjungan turis asing mencapai 31.450 orang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sabang Faisal mengatakan, penurunan kunjungan turis asing merupakan dampak yang harus diterima oleh semua daerah wisata. Pengetatan keluar masuk warga asing bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru. ”Bukan hanya Sabang yang terdampak, daerah lain seperti Bali juga terdampak,” kata Faisal.
Namun, sejauh ini belum ada pemeriksaan suhu tubuh bagi turis asing yang datang melalui Pelabuhan Ulee Lheue (Banda Aceh) dan Pelabuhan Balohan (Sabang). Pemeriksaan ketat hanya dilakukan di bandara.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif mengatakan, pemerintah daerah siaga mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu. Ruangan isolasi khusus pasien korona galur baru telah disiapkan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, tetapi sejauh ini belum ada terduga Covid-19 di Aceh.