IBL Tetap Digelar di Tengah Kewaspadaan Korona

Liga basket IBL Pertamax 2020 tetap menggelar seri keenam pada 5-8 Maret 2020 di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur. Suhu badan penonton dan pemain akan diperiksa. Panitia juga menyiapkan ”hand sanitizer” di sejumlah titik.

KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Pemain Pasific Caesar Surabaya, Yerikho Christphor Tuasela (putih), berusaha menembus pertahanan Louvre Surabaya (merah) dalam hari ketiga seri ketiga IBL 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Dalam laga itu, Louvre Surabaya menang dengan skor 84-79.

JAKARTA, KOMPAS — Dalam kewaspadaan wabah korona atau Covid-19, Liga Bola Basket Indonesia atau IBL Pertamax 2020 tetap menggelar seri keenam pada 5-8 Maret 2020 di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur. Panitia IBL menerapkan standar keselamatan bagi penonton dan pemain sebagai antisipasi penyebaran virus.

Wabah Covid-19 menjadi perhatian nasional setelah dua orang asal Depok dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut. Hal itu membuat penyelenggaraan ajang olahraga mengalami ketidakpastian. Salah satunya pertandingan sepak bola Liga 1 antara Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya pada akhir pekan ini terpaksa ditunda.

Di tengah kondisi penuh ketidakpastian, IBL memutuskan tetap menggelar seri keenam yang akan berlangsung di Surabaya. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah pada Kamis (5/3/2020).

”Kami telah menyiapkan langkah antisipasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap korona. Antisipasi ini berlaku bagi penonton dan pemain selama berada di GOR,” ucap Junas.

Langkah antisipasi pertama, penonton dan pemain akan diperiksa suhu badannya dengan alat pengukur suhu saat memasuki GOR. Pemeriksaan suhu berguna untuk mengetahui gejala orang yang terdampak Covid-19, yakni demam.

Penonton yang suhu badannya melampaui 37,8 derajat celsius tidak diizinkan masuk ke GOR. Seandainya sudah membeli tiket, uang pembelian akan dikembalikan sepenuhnya oleh pihak IBL.

Sementara itu, perlakuan terhadap pemain sedikit berbeda. ”Kalau suhu tubuhnya di atas (37,8 derajat), kami akan meminta dokter memeriksa lebih lanjut. Kalau demam atau ada sedang dalam kondisi kurang baik, akan disarankan tidak berpartisipasi,” kata Junas.

KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Pemain asing Satria Muda Pertamina, Gary Jacobs Jr (biru), berusaha memasukkan bola ke ring Prawira Bandung pada hari kedua seri ketiga IBL 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (1/2/2020). Dalam laga itu, Satria Muda menang dengan skor 69-65.

Panitia juga sudah menyiapkan hand sanitizer di beberapa titik, seperti area masuk penonton dan pemain serta ruang ganti tim. Sebelum laga, akan ada penyemprotan antibakteri di dalam GOR.

Penanganan untuk mengantisipasi Covid-19 itu berkoordinasi langsung dengan Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo. Orang yang menunjukkan gejala Covid-19 akan dirujuk ke rumah sakit tersebut.

”Kami juga sudah sosialisasi lewat media sosial, untuk penonton yang kurang sehat jangan datang. Juga sosialisasi kepada pemain untuk pencegahan dari lingkungan hotel, bus, hingga lapangan pertandingan,” ucap Junas.

Hingga saat ini, IBL masih menunggu prosedur standar operasi (SOP) antisipasi Covid-19 dalam pertandingan dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi). Adapun SOP itu belum dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada pengurus cabang.

Kemarin, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, SOP terkait penyelenggaraan pertandingan di tengah ancaman wabah Covid-19 akan segera disampaikan ke cabang olahraga. SOP itu menunggu balasan dari Kementerian Kesehatan.

Pelatih Bank BPD DIY Bima Perkasa Raoul Miguel Hadinoto mengatakan, dirinya telah meminta pemainnya untuk selalu menjaga kesehatan. ”Tidak ada masalah. Jangan menganggap korona menjadi sebuah masalah yang akan membuat rumit semuanya. Yang penting makan bersih, jaga badan, aman saya bilang,” ujarnya.

Seri Surabaya akan berlangsung pada Kamis pukul 19.00 dengan pertandingan antara Bima Perkasa dan Prawira bandung. Laga ini merupakan partai yang sempat ditunda pada seri sebelumnya, di Kediri.