Kondisi Tiga Pasien di Ruang Isolasi RSUD Margono Soekarjo Membaik
›
Kondisi Tiga Pasien di Ruang...
Iklan
Kondisi Tiga Pasien di Ruang Isolasi RSUD Margono Soekarjo Membaik
Tiga pasien dengan pengawasan khusus Covid-19 di RSUD Margono Soekarjo, Banyumas, Jawa Tengah, kondisinya membaik, Jumat (6/3/2020).
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tiga perempuan pasien yang diobservasi di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr Margono Soekarjo, Banyumas, Jawa Tengah, kondisinya membaik. Masyarakat diimbau tidak panik dan tetap menjaga pola hidup bersih.
”Kondisinya membaik. Sudah tidak batuk, tidak ada panas, tidak ada sesak. Tanda-tanda itu sudah hilang, tidak ada lagi,” kata Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Tri Kuncoro di Banyumas, Jumat (6/3/2020).
Pasien pertama berasal dari dari Kebumen berusia 34 tahun, yang baru kembali dari Taiwan. Pasien kedua dari Banjarnegara berusia 66 tahun dengan riwayat baru kembali dari Malaysia. Adapun pasien ketiga dari Cilacap berusia 34 tahun baru kembali dari Makau. ”Yang terakhir ini agak kompleks karena ada komplikasi. Komplikasi ini lebih dominan,” tuturnya.
Tri mengatakan, ketiga pasien ini sudah menjalani perawatan secara standar dan uji swap sudah dikirimkan ke Jakarta. ”Kami masih menunggu hasil dari Jakarta,” katanya. RSUD Prof Dr Margono Soekarjo saat ini tersedia enam ruangan isolasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek kesiapan tenaga medis dan fasilitas ruang isolasi di RSUD Prof Dr Margono menyampaikan, jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap mengantisipasi dan merawat pasien yang memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit virus korona tipe baru (Covid-19). Pemprov Jateng juga belum merasa perlu membentuk tim khusus karena para dokter dan tenaga medis sudah memiliki standar yang cukup. ”Masyarakat tidak perlu ragu dan tidak perlu takut,” kata Ganjar.
Ganjar juga menyampaikan, ke depan, Jawa Tengah berencana membuat laboratorium khusus yang dapat memeriksa swap pasien terduga terinfeksi virus korona. ”Saya rodo gemes-gemes piye gitu. Karena semua itu menjadi lama prosesnya dikirim ke Jakarta. Maka, tadi saya minta kalau buat sendiri itu piro (berapa), tho? Sampai Rp 50 miliar atau tidak kira-kira. Kalau tidak, tak gawe taun ngarep (dibuat tahun depan) biar kita di Jateng ini mampu,” ujarnya.
Menurut Ganjar, fenomena ini membuat ekonomi terdampak. Pariwisata menurun dan orang berkumpul menjadi takut. Ekspor dari Jawa Tengah paling besar secara berurutan ke Amerika, Jepang, dan China. Ini adalah saat untuk memperkuat produksi nasional.
”China ini pasti akan tergoda dan pasti terganggu karena kita punya impor yang banyak dan juga ekspor. Contohnya tekstil, kapas itu dari China, maka kemarin gantinya apa, langsung kita siapkan. Presiden sudah perintahkan juga untuk kita ganti rayon. Rayon punya kita sendiri dan tidak tergantung,” tuturnya.
Hingga saat ini, di Kabupaten Banyumas terdapat 5 pasien yang dipantau kondisinya di ruang isolasi. Tiga orang dirawat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, sedangkan dua pasien lainnya dirawat di ruang isolasi RSUD Banyumas.
Semua pasien berjenis kelamin perempuan dan baru kembali dari negara lokasi persebaran virus korona. Di Kabupaten Banyumas, tersedia 8 ruang isolasi. Enam ruang di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo dan dua lainnya di RSUD Banyumas.