Kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Jepang terpaksa ditunda karena merebaknya wabah Covid-19. Meskipun demikian, rencana itu menunjukkan makin membaiknya relasi Jepang-China.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
TOKYO, KAMIS — Rencana kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Jepang terpaksa ditunda akibat kasus virus Covid-19 yang meluas di berbagai negara. Tidak mudah bagi kedua negara mencegah agar wabah virus ini tak meluas. Penundaan kunjungan kenegaraan untuk saat ini menjadi prioritas Jepang.
Juru bicara Pemerintah Jepang Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, Kamis (5/3/2020), menjelaskan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundang Xi ke Jepang saat mereka bertemu di pertemuan G-20 yang diadakan di Osaka.
”China dan Jepang saat ini sama-sama gencar memerangi epidemi Covid-19 ini. Kedua belah pihak sepakat ini akan dilakukan pada saat yang tepat dan kondisi yang memungkinkan sehingga tujuan pertemuan akan sukses,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, di Beijing, China.
Kunjungan kenegaraan Xi ini dianggap sebagai pertanda hubungan bilateral yang kian hangat. Kunjungan kenegaraan Presiden China ke Jepang yang terakhir terjadi tahun 2008.
”Kunjungan Presiden China ke Jepang ini peristiwa sangat langka. Penting bagi kita memastikan kunjungan itu akan menghasilkan banyak hal positif,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi pekan lalu.
Wabah
Pemerintah China sebenarnya menduga kunjungan kenegaraan itu akan batal atau ditunda. Namun, Jepang tetap bersikukuh kunjungan itu akan bisa dilakukan meski ada ancaman virus Covid-19.
Virus Covid-19 itu telah menulari lebih dari 95.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan 3.200 orang. Penundaan kunjungan kenegaraan itu datang saat Jepang tengah meningkatkan strategi penanganan terhadap virus yang sudah menulari sedikitnya 317 orang dan enam orang tewas.
Pemerintah Jepang belakangan menghadapi kecaman karena reaksinya yang lambat pada saat di awal kasus pertama ditemukan. Jepang juga dikecam karena cara mereka menangani penyebaran virus di kapal pesiar Diamond Princess.
Jepang mengumumkan akan mengarantina semua orang yang datang dari China dan Korea Selatan selama dua pekan. Namun, langkah ini belum dipastikan kapan akan mulai diberlakukan.
Turis dari China dan Korea Selatan dilaporkan diminta tidak datang ke Jepang dan permohonan visa akan ditolak. Harian Yomiuri menyebutkan, langkah strategi pemerintah dalam menangani Covid-19 itu akan diumumkan Abe, Kamis malam.
Perbaiki hubungan
Hubungan bilateral antara China dan Jepang mulai hangat beberapa tahun terakhir setelah pada tahun 2012 tegang akibat klaim wilayah oleh Beijing. Abe pernah berkunjung ke Beijing pada 2018. Itu merupakan kunjungan kenegaraan pertama oleh PM Jepang sejak 2011.
Abe kembali berkunjung ke China, pada Desember lalu, untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan PM China Li Keqiang. Pada waktu itu, Abe sempat bertemu Xi. Pada Juni lalu, Abe kembali bertemu dengan Xi di sela-sela pertemuan G-20 dan di situlah Abe mengundang Xi ke Jepang.
”Saya ingin meningkatkan hubungan Jepang dan China dengan menyambut Presiden Xi ke Jepang saat musim sakura,” kata Abe waktu itu.
Hubungan kedua negara ini hangat akhir-akhir ini karena terkait dengan pertarungan dagang dengan Amerika Serikat. (REUTERS/AFP)