Apa yang akan aku tinggalkan selain cinta kering, tawa, dan ketiadaan kata-kata?
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
”Setelah mengantarkan anakku ke sekolah, aku menyimpan tanya pada diriku sendiri, bagaimana kalau aku tidak pernah pulang lagi? Bagaimana kalau aku benar-benar pergi? Apa yang akan aku tinggalkan selain cinta kering, tawa, dan ketiadaan kata-kata?”
Begitulah petikan syair musikalisasi puisi yang dibacakan oleh Ibrahim Imran atau Baim (44), anggota band The Dance Company, dalam acara peluncuran PRUCinta, produk asuransi jiwa konvensional berbasis syariah dari Prudential Indonesia, yang digelar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Tak hanya membacakan dan menyanyikan sejumlah syair, pemusik lagu ”Papa Rock n Roll” ini juga memainkan petikan gitarnya mengiringi lantunan puisi itu.
Sebagai musisi, Baim merasa bersyukur memiliki kesempatan dapat menghabiskan waktu bersama keluarga ketika panggung sedang tak memanggilnya. Dia pun bercerita mendedikasikan waktunya secara penuh untuk mengantarkan anak-anaknya dari Senin hingga Senin.
Dalam acara tersebut, dia terusik dengan pertanyaan yang berbunyi, ”Apa yang dapat kamu tinggalkan untuk yang tercinta jika kamu harus pergi untuk selamanya saat ini?” ”Saya menyadari, pekerjaan saya sebagai musisi pun mengandung risiko. Saya harus memikirkan ini secara jangka panjang. Apa yang bisa saya tinggalkan (untuk istri dan anak) selain gitar? Mengutip kata-kata yang saya baca, to love is to protect. Saya pun harus memastikan keluarga saya selalu aman,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Baim menilai, kemampuan manajemen keuangan sangat penting. Dia pun mengalokasikan penghasilannya ke sejumlah instrumen proteksi, terutama asuransi jiwa, asuransi mobil, dan asuransi kesehatan.