D’Masiv: 17 Tahun

KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO

Band D’Masiv

Band D’Masiv baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Sepanjang kariernya, mereka sukses merilis enam album dan beberapa lagu-lagunya pernah merajai tangga lagu musik Indonesia.

Vokalis D’Masiv, Rian, masih tidak menyangka, band yang terbentuk sejak tahun 2003 ini awalnya hanya sekumpulan anak muda yang berasal dari sebuah gang sempit di Ciledug yang hobi bermain musik. ”Waktu itu, D’Masiv belum punya apa-apa. Kami mulai ikut festival-festival. Uang hadiahnya kami pakai buat cicil beli alat musik,” kata Rian dalam acara jumpa pers singel teranyar ”Kala Sang Surya Tenggelam” di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Tidak mudah menjaga konsistensi bermusik bagi anggota band, yaitu Rian (vokalis), Rayyi (bass), Kiki (gitar), Wahyu (drum), dan Nurul (gitar). ”Rasanya baru kemarin kami naik motor sambil bawa-bawa alat. Kalau ada polisi, kami harus turun dulu, jalan sampai enggak ada polisi. Sampai album pertama kami meledak, dan gue bolak-balik rumah sakit karena manggung sampai tiga kali sehari,” tutur Rian.

Selama 17 tahun bermusik, D’Masiv selalu menuliskan target-target apa saja yang ingin mereka capai. Awalnya, mereka ingin manggung di semua kota di Indonesia, kemudian bisa tampil di luar negeri. Mereka bermimpi dapat rekaman di salah satu studio rekaman ternama di dunia, Abbey Road Studios, di London, Inggris, yang akhirnya terwujud tahun 2019.

”Ini pengalaman yang indah, tetapi masih terlalu singkat,” ucap Rayyi. (*)