PSM Makassar kembali gagal meraih kemenangan di laga liga tandang sejak musim lalu. PSM dipaksa bermain imbang oleh tim promosi Persita Tangerang di Stadion Sport Center Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020).
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS – Menyandang predikat sebagai wakil Indonesia di Asia tidak membuat PSM Makassar bisa tampil superior dibandingkan tim promosi Liga 1 2020, Persita Tangerang. Tim “Juku Eja” hanya mampu meraih hasil imbang dalam laga kedua Shopee Liga 1 2020, Jumat (6/3/2020), di Stadion Sport Center Tangerang, Banten, sehingga belum mampu memutus “kutukan” tanpa kemenangan di laga tandang liga sejak musim lalu.
PSM sempat unggul di menit ke-21 melalui sepakan bek sayap, Asnawi Mangkualam, yang memanfaatkan bola liar di kotak penalti hasil sapuan bek Persita, Tamirlan Kozubaev. Seakan tidak ingin kalah panggung dengan pemain tim tamu, bek sayap Persita, M Edo Febriansyah menyamakan kedudukan di menit ke-59.
Kedua tim saling bergantian melakukan serangan di 30 menit akhir laga, tetapi tidak mampu mengubah angka di papan skor. “Pendekar Cisadane” sempat memiliki tiga peluang di menit terakhir, tetapi dua peluang bisa ditepis kiper PSM Hilmansyah dan satu sepakan dari penyerang, Ievgen Budnik, membentur mistar gawang.
Raihan satu poin di laga tandang pertama serupa dengan yang diraih PSM musim lalu. Kala itu, PSM ditahan imbang oleh TIRA-Persikabo. Adapun, di 17 laga tandang sisa di Liga 1 2019 lalu, PSM hanya meraih dua poin yang didapatkan dari menahan seri tuan rumah Persija Jakarta dan Badak Lampung.
Seusai laga, pelatih PSM Bojan Hodak menuturkan, permainan menurun anak asuhannya di babak kedua tidak lepas dari kesalahan sendiri yang dilakukan, sehingga Persita bisa menyamakan kedudukan. Ia menyoroti miskomunikasi yang masih terjadi di antara pemain belakang dan penjaga gawang membuat PSM selalu kebobolan di enam laga resmi yang telah dijalani di tahun ini, yaitu dua pertandingan babak kualifikasi Piala AFC, dua laga fase grup Piala AFC, dan dua partai Liga 1 2020.
Ditanya terkait rekor tanpa kemenangan timnya di laga tandang sejak musim lalu, Hodak menjawab diplomatis, “Saya tidak bisa berbicara musim lalu karena saya belum datang. Tetapi secara umum, kami telah melakukan tiga partai tandang yang hasilnya tidak buruk, satu menang (melawan Lalenok FC), satu seri (Persita), dan satu kalah (Tampines Rovers),” ujar pelatih berkebangsaan Kroasia itu.
Penyerang PSM, Ferdinand Sinaga, mengatakan, situasi musim ini sudah berbeda dibandingkan musim lalu. Kehadiran pelatih baru dan sejumlah pemain anyar, lanjutnya, membuat PSM memiliki motivasi untuk segera meraih kemenangan pada laga tandang di liga.
“Dari segi mental, kami sudah lebih baik di musim ini. Atas dasar itu, kami akan selalu termotivasi untuk memberikan hasil maksimal seperti di pertandingan kandang,” kata Ferdinand.
Dalam laga itu, PSM kehilangan gelandang, Rizky Pellu, yang mengalami cedera di menit ke-70, sehingga harus digantikan Bayu Gatra. Hodak mengungkapkan, kondisi Rizky akan terus diamati tim kesehatan beberapa hari ke depan untuk memastikan ketersedian Rizky untuk pertandingan Piala AFC melawan duta Filipina, Kaya FC, 10 Maret, di Jakarta.
Rekor Widodo
Di sisi lain, hasil imbang itu menjaga rekor tidak terkalahkan pelatih Persita Widodo C Putro ketika berhadapan “Juku Eja”. Setelah melanjutkan karier sebagai pelatih, Widodo telah tiga kali menghadapi PSM. Sebelumnya, ia dua kali membawa Bali United meraih kemenangan atas PSM di musim 2018.
Kematangan PSM sebagai tim yang berkompetisi di Asia dan juara Piala Indonesia 2018, kata Widodo, sempat membuat anak asuhannya gugup dan bermain hati-hati di babak pertama. Alhasil, Persita sempat kecolongan satu gol, meskipun dari kualitas permainan kedua tim terlihat imbang.
“Di babak kedua, saya intruksikan anak asuhan saya untuk bermain lepas agar mereka tidak terbebani pula menjalani laga kandang pertama. Setelah melakukan berbagai usaha secara taktik dan pergantian pemain, kami hanya mampu mencetak satu gol, jadi hasil seri adalah yang bisa kita capai,” ucap Widodo.
Berdasarkan statistik pertandingan, “Pendekar Cisadane” mendominasi pertandingan dengan 56 persen penguasaan bola berbanding 44 persen yang dimiliki tim tamu. Lalu, pemain Persita juga melakukan 17 tembakan, sedangkan Willem Jan Pluim dan kolega hanya membukukan 6 tembakan.
Setelah meraih dua poin dari dua pertandingan melawan duta Indonesia di Piala AFC, yaitu Bali United dan PSM, Widodo mengatakan, pihaknya akan terus memperbaiki berbagai kelemahan anak asuhannya, termasuk untuk meningkatkan kekompakan para pemainnya yang sebagian merupakan pemain baru.
“Kami akan berusaha meraih kemenangan di pertandingan kandang selanjutnya, kemudian saya menargetkan untuk menghindari kekalahan di pertandingan tandang,” kata dia.
Sebelum pertandingan itu, panitia pelaksana Persita menerapkan pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh penonton yang akan memasuki kompleks stadion untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru (Covid-19). Pemeriksaan dilakukan oleh petugas Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang. Bagi penonton yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius, petugas kesehatan membawa mereka ke unit kesehatan di salah ruangan di stadion untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan masker. Proses pemeriksaan itu akan dilakukan pada pertandingan kandang selanjutnya melawan Persib Bandung, 5 April.
Adapun di dalam stadion, tidak ada kondisi yang berbeda. Misalnya, kelompok pendukung Persita, North Legion, tetap melakukan aksi yel-yel dengan membuka baju mereka di pertengahan babak kedua.