Tim Putri Pertamina Energi Konsisten Jaga Kemenangan
›
Tim Putri Pertamina Energi...
Iklan
Tim Putri Pertamina Energi Konsisten Jaga Kemenangan
Tim putri Jakarta Pertamina Energi menjaga tren positif. Pada laga hari kedua seri kelima putaran kedua Proliga 2020 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, mereka menaklukkan tim juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan, 3-0.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tim putri Jakarta Pertamina Energi terus menunjukkan kedigdayaannya. Pada laga hari kedua seri kelima putaran kedua Proliga 2020 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020), mereka berhasil menaklukkan tim juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan dengan skor telak 3-0 (25-22, 25-20, 25-20).
Kemenangan itu membuat mereka konsisten menjaga kemenangan di tiap laga yang ada. Dari enam laga yang telah dilalui, Wilda Siti Nurfadillah Sugandi dan kawan-kawan selalu meraih kemenangan telak.
Kendati sudah pasti lolos ke babak empat besar, Pertamina Energi tak sedikit pun berniat mengendurkan pola permainan. Terbukti, pada laga kali ini, semua pemain utama tetap diturunkan. Dua spiker asal Azerbaijan, yakni Nalaya A Mammadova dan Odina Aliyeva, tetap diturunkan untuk menjadi motor serangan di dua sisi net.
Sementara itu, bloker tengah utama Wilda terus bermain untuk memimpin pertahanan di depan net. Adapun libero andalan Yulis Indahyani menjadi motor untuk mengembalikan bola pertama hampir sepanjang laga tersebut. Tak pelak, Pertamina Energi pun tetap bermain ngotot sebagaimana penampilan mereka di laga-laga sebelumnya.
Sejatinya, Popsivo Polwan juga tetap menurunkan skuad utamanya dalam laga tersebut. Dua pemain asing, yakni spiker asal Serbia, Tijana Malesevic, dan spiker asal Dominika, Gina Mambru, hampir selalu ada di lapangan. Hanya saja, kapten tim Amalia Fajrina tidak terlalu banyak bermain pada laga itu. Sekilas, mereka coba ngotot bermain pada set pertama dan kedua. Namun, memasuki set ketiga, mereka bermain cenderung apa adanya.
Untuk itu, Pertamina Energi bisa menang telak 3-0 dalam tempo pertandingan lumayan singkat, yakni sekitar 1 jam. Padahal, pada seri pertama putaran pertama di Pekanbaru, Riau, 24 Januari lalu, Pertamina tidak menang mudah. Saat itu, mereka menang 3-1 (25-20, 25-15, 23-25, 32-30) dalam laga yang berlangsung selama 2 jam 19 menit.
Dengan kemenangan itu, Pertamina Energi kokoh di puncak klasemen dengan 18 poin hasil enam menang tanpa terkalahkan. Di atas kertas, posisi mereka sudah tidak mungkin tergusur. Sebab, pesaing terdekat hanya Bandung BJB Tandamata yang berada di peringkat kedua dengan 12 poin hasil empat menang dan dua kalah. Adapun Popsivo Polwan di urutan ketiga dengan 9 poin hasil tiga menang dan tiga kalah.
Pelatih Pertamina Energi asal Azerbaijan Ziya Rajabov mengatakan, dirinya tidak pernah meminta para pemain untuk tampil ngotot. Namun, dia meminta pemain selalu menganggap laga adalah partai final. Untuk itu, para pemain tetap bermain optimal walau sejatinya tim sudah aman di puncak klasemen dan sudah meraih tiket ke babak empat besar.
”Saya pribadi tidak takut pemain cedera. Sebab, tim selalu dirotasi saat pertandingan berlangsung di setiap laga. Jadi, fisik pemain tidak terus dikuras. Lagi pula, tim ini punya pemain dengan kualitas merata walau berstatus pemain utama ataupun pelapis,” tuturnya.
Terlepas itu, Rajabov menyambut positif dengan raihan tim yang selalu menang di semua laga. Setidaknya, hal itu menunjukkan tim terus termotivasi untuk menampilkan permainan terbaik. ”Saya berharap motivasi seperti ini bisa terus dijaga, terutama saat babak empat besar yang pasti persaingan akan lebih sulit,” katanya.
Belum sempurna
Kendati terus menang di setiap laga, pemain Jakarta Pertamina, Agustin Wulandhari, menuturkan, timnya bukan tanpa kelemahan. Sejauh ini, tim kadang tidak bisa menjaga fokus atau konsistensi permainan ketika sudah unggul jauh atas lawan. Kondisi itu sangat riskan karena lawan bisa dapat momentum untuk mengejar ketertinggalannya.
”Kami ini sering kali santai kalau sudah unggul jauh. Itu tidak boleh terjadi, terutama di babak empat besar. Sebab, lawan bisa memanfaatkannya untuk mengejar bahkan membalikkan kedudukan. Jadi, kami harus terus fokus sepanjang laga, tidak boleh sedikit pun menurunkan tekanan,” tuturnya.
Akan tetapi, Agustin mengutarakan, tim juga tidak boleh terlalu terbuai dengan raihan selalu menang tersebut. Sebab, lawan pasti semakin waspada dengan mereka, terutama saat babak empat besar. Semua kelemahan tim ini pasti sudah dianalisis dan dicari titik kelemahannya.
”Walau terus menang, kami harus terus membumi dan berlatih keras, terutama meminimalkan kesalahan sendiri dalam bola mudah. Kalau terbuai dengan hasil sekarang, kami bisa-bisa menghadapi kesulitan di babak empat besar mendatang,” ujarnya.
Pelatih Popsivo Polwan asal Thailand Chamnan Dokmai menyampaikan, timnya memang sudah tidak tampil terlalu ngotot di sisa laga yang ada pada babak reguler ini. Apalagi mereka sudah pasti lolos ke empat besar walaupun tidak berada di puncak klasemen. ”Kalau terlalu ngotot di sisa laga yang tak menentukan lagi ini, saya khawatir justru pemain cedera. Padahal, persaingan sesungguhnya nanti di babak empat besar,” katanya.
Untuk itu, di sisa laga yang ada, Popsivo Polwan lebih banyak bermain untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan lawan. Mereka akan mengumpulkan semua data lawan guna menjadi bahan meramu strategi yang tepat untuk memukul para pesaing pada babak empat besar. ”Sekarang, kami coba kumpulkan data lawan sebanyak-banyaknya. Ini akan jadi bahan evaluasi untuk menghadapi mereka di babak empat besar,” pungkas Dokmai.