Perempuan dari Indonesia Terinfeksi Virus Penyakit Covid-19 di Australia
›
Perempuan dari Indonesia...
Iklan
Perempuan dari Indonesia Terinfeksi Virus Penyakit Covid-19 di Australia
Perempuan tersebut terbang dari Jakarta ke Perth pada 27 Februari lalu dan diketahui positif terinfeksi virus korona yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada Sabtu (7/3/2020) malam.
Oleh
HARRY BHASKARA, DARI BRISBANE, AUSTRALIA
·3 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Seorang perempuan yang baru tiba dari Indonesia menjadi orang ke-12 yang terinfeksi virus korona baru, SARS-Cov-2, penyebab penyakit Covid-19, di Negara Bagian Victoria, Australia. Perempuan berusia sekitar 50 tahun itu tiba di Melbourne tanggal 2 Maret lalu dengan pesawat Virgin Airlines dari Perth.
”Perempuan ini terbang dari Jakarta ke Perth, 27 Februari lalu. Kesehatannya baik ketika dalam penerbangan. Gejala penyakit timbul pada 29 Februari,” demikian pernyataan tertulis dari Departemen Kesehatan Australia, seperti dikutip 7news.com.au, Minggu (8/3/2020).
Perempuan tersebut diketahui positif terinfeksi virus korona yang menyebabkan penyakit Covid-19 pada Sabtu (7/3/2020) malam dan sekarang sedang diisolasi di rumah di bawah perawatan keluarganya. ”Ia makan di restoran Vietnam, Pho Hung Vuong 2, di kawasan Richmond pada 6 Maret selama sekitar 40 menit antara pukul 6 dan 7 malam,” tutur pernyataan Departemen Kesehatan Australia.
Siapa pun yang berada di restoran tersebut pada waktu itu diminta segera menghubungi Departemen Kesehatan untuk diberi petunjuk. Departemen Kesehatan juga menghubungi para penumpang lain pesawat Virgin Airlines VA682 yang terbang dari Perth ke Melbourne pada 2 Maret.
Secara terpisah, seorang pria dari Negara Bagian Tasmania berusia sekitar 20 tahun yang menolak untuk mengisolasi diri juga positif terinfeksi virus korona tipe baru. Ia tiba di Tasmania pada 26 Februari dari Nepal melalui Singapura, Sydney, dan Hobart.
Petugas kesehatan mengatakan, pria itu merasakan tubuhnya dingin pada 27 Februari lalu. Namun, ia tidak mengontak sambungan telepon (hotline) kesehatan sampai 6 Maret ketika dites di Rumah Sakit Royal Hobart. Pada 6 Maret itu ia diminta untuk mengisolasi diri, tetapi menolak.
Mark Veitch, Direktur Pelayanan Kesehatan untuk Umum Tasmania, mengatakan sikap pria tersebut tidak bisa diterima. ”Saya minta semua warga Tasmania bertindak dengan penuh tanggung jawab dalam situasi seperti ini,” ujarnya, seperti dikutip 7news.com.au.
Pria yang juga mahasiswa Australian Ideal College itu sempat mengikuti kuliah sebanyak dua kali dan bekerja paruh waktu di Grand Chancellor Hotel, minggu lalu. Otoritas kesehatan dan petugas hotel menghubungi kolega kerja atau klien hotel yang berinteraksi dengan pemuda tersebut.
Interaksi tatap muka selama minimal 15 menit dengan orang yang terinfeksi dianggap mengandung risiko tertular. Orang yang diketahui masuk dalam kategori ini diminta untuk mengarantina diri selama 14 hari.
Selain itu, dua anggota Angkatan Pertahanan Australia (ADF) juga sedang diisolasi karena positif terinfeksi virus penyakit Covid-19. ADF sedang menelusuri orang-orang yang berinteraksi dengan kedua orang itu ketika mereka mengikuti rapat di Canberra pada 28 Februari lalu.
Demam pembelian kertas toilet yang telah berlangsung seminggu akhirnya memaksa supermarket Coles menurunkan pembatasan pembelian kertas toilet dari empat paket menjadi satu paket setiap pelanggan. Supermarket Woolworths yang telah lebih dahulu membatasi pembelian kertas toilet tidak mengubah jumlah pembelian maksimal empat paket setiap pelanggan.
Langkah drastis Coles diambil menyusul pertengkaran antarpelanggan yang berebut kertas toilet. Dua wanita beradu fisik dengan seorang wanita di supermarket Coles di Chullora di kawasan barat daya Sydney pada Sabtu (7/3/2020). Polisi meminta kedua perempuan yang berusia 23 dan 60 tahun itu untuk menghadap pengadilan di Bankstown pada 28 April mendatang.
Stasiun televisi menayangkan sedikitnya satu lagi perkelahian antarperempuan pelanggan supermarket yang berebut membeli kertas toilet.