Penampilan tim putri Bandung BJB Tandamata terus membaik pada putaran kedua Proliga 2020. Mereka memetik kemenangan ketiga pada putaran kedua atas Jakarta BNI 46 pada hari terakhir seri kelima di Bandung.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Setelah melalui fase sulit pada putaran pertama, penampilan tim putri Bandung BJB Tandamata terus membaik pada putaran kedua Proliga 2020. Mereka memenangi tiga laga beruntun di putaran kedua, termasuk atas Jakarta BNI 46, 3-0 (25-17, 25-18, 25-9), pada laga penutup seri kelima di Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020).
Dengan kemenangan ini, tim asuhan Risco Herlambang ini hanya perlu mengalahkan Jakarta Pertamina Energi pada seri keenam di Yogyakarta, pekan depan, untuk memastikan gelar juara putaran kedua. Namun, ini tak akan mudah karena Pertamina belum terkalahkan dari enam laga di dua putaran yang telah dijalani.
Kemenangan BJB atas BNI menegaskan perbedaan kualitas kedua tim. Tuan rumah didukung sejumlah pemain nasional dan mantan pemain nasional sarat pengalaman, seperti spiker Aprilia Manganang dan libero Berllian Marsheilla, serta dua spiker asing, Nicoleta Perovic (Montenegro) dan Dayse Figueiredo (Brasil).
Sementara itu, BNI 46 diperkuat mayoritas para pemain muda berusia di bawah 23 tahun. Di antara mereka terdapat dua spiker nasional, Wintang Dyah Kumala Sakti dan Megawati Pertiwi.
”Keberadaan Berllian dan Dayse telah mengubah wajah tim. Pada putaran pertama, kekurangan kami pada pengembalian bola pertama dan pertahanan. Kini, Berllian bisa mengontrol pengembalian bola di wilayah tengah dan belakang, sedangkan Dayse menjadi tembok untuk blok. Dia juga menjadi senjata untuk menembus pertahanan lawan,” kata Risco.
Hasil ini adalah kemenangan ketiga BJB dari tiga laga yang sudah dilalui pada putaran kedua. Dua kemenangan sebelumnya diraih dengan menaklukkan Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim, 3-0 (25-10, 25-15, 25-11) pada hari pertama seri kelima, dan juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan 3-0 (25-18, 25-17, 27-25) pada seri keempat.
BJB pun kokoh di posisi kedua klasemen umum dengan poin 15 hasil lima kali menang dan dua kalah. Mereka tertinggal tiga poin dari Pertamina yang menempati peringkat teratas. Adapun BNI di posisi keempat harus bersaing di seri terakhir dengan Gresik Petrokimia untuk memastikan tempat keempat besar.
”Tim kami ini mudah sekali kehilangan fokus. Apalagi kalau sudah tertinggal jauh, mereka sudah tidak bisa lagi konsentrasi dan menjalankan strategi sesuai arahan. Mereka justru terbuai dalam tekanan yang membuatnya semakin dihancurkan lawan. Di sisi lain, kami terlalu bergantung pada Megawati. Saat dia kelelahan, maka habislah tim ini. Saya berusaha untuk membenahi ini agar bisa dapat tiket ke babak empat besar,” kata Pelatih BNI 46 Walfridus Wahyu.
Siap bersaing
Dengan rentetan hasil positif itu, Risco menyampaikan, timnya siap menaklukkan Pertamina Energi pada seri pamungkas. Menurut dia, Pertamina memiliki keunggulan pada pertahanan yang solid dan bloker yang sulit ditembus. Adapun serangan Pertamina justru dinilai tidak terlalu menonjol.
Untuk menghadapi lawan yang dalam bertahan, Risco akan menyiapkan permainan yang lebih bervariasi. Hal itu bisa dijalankan dengan menaruh quicker handal di depan net. Salah satu quicker andalannya, yakni Komang Bumi Rekta dan Tasya Nur R.
”Dengan keberadaan quicker, permainan menjadi lebih sulit ditebak, yakni bisa dari sisi sayap net dan tengah. Kalau hanya andalkan spiker, lawan pasti sudah membaca mana posisi yang harus ditutup,” tuturnya.
Risco menambahkan, jika mampu menaklukkan Pertamina Energi, itu akan menambah kepercayaan diri tim menatap babak empat besar. Namun, mereka tetap membumi tidak ingin langsung mematok target tinggi menjadi juara.
”Saya bersyukur tim ini membaik dan punya potensi bersaing di babak empat besar. Namun, saya tetap ingin fokus satu-satu. Pertama, selesaikan dulu seri terakhir dengan baik. Lalu, mempersiapkan diri menuju babak empat besar. Baru setelah itu, kami bisa pasang target,” katanya.