Peluang Satya Wacana dan Bank BPD DIY Bima Perkasa untuk lolos ke playoff IBL Pertamax semakin tipis setelah kembali menelan kekalahan pada seri keenam di Surabaya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Peluang untuk lolos ke babak play off IBL Pertamax nyaris tertutup bagi penghuni dasar klasemen yakni Satya Wacana Salatiga dan Bank BPD DIY Bima Perkasa. Mereka harus melewati lubang jarum karena harus memenangi seluruh laga tersisa pada seri ketujuh Jakarta dan seri kedelapan Yogyakarta.
Sampai dengan seri keenam Surabaya berakhir, Minggu (8/3/2020) malam, Satya Wacana tenggelam di dasar klasmeen dengan 15 poin setelah menderita lima kekalahan beruntun. Dua kekalahan terkini diderita di Surabaya, dari tim Indonesia Patriots (75-110) dan Pelita Jaya Bakrie (67-72).
Bima Perkasa tertahan di posisi sembilan dengan 16 poin setelah menelan empat kekalahan berturut-turut. Tiga kekalahan terakhir dialami di Surabaya, yakni dari Prawira Bandung (63-79) pada laga tunda seri kelima Kediri. Selanjutya, tim asuhan Raoul Hadinoto ini kandas dari Pacific Caesar Surabaya (77-87) dan kalah dari NSH Jakarta (67-68).
Di Jakarta, pekan depan, Satya Wacana masih punya peluang meskipun amat tipis untuk memenangi laga kontra Satria Muda Pertamina Jakarta, Louvre Surabaya, dan Bima Perkasa. Dari ketiga calon lawan itu, hanya Bima Perkasa yang pernah dikalahkan oleh Satya Wacana dan terjadi di seri ketiga Jakarta, Minggu (2/2) dengan skor 88-91.
Bagi Bima Perkasa, selain Satya Wacana, tim ini juga akan melawan Pelita Jaya Bakrie pada seri ketujuh. Namun, Bima Perkasa tak punya modal kemenangan atas kedua tim tesebut musim ini. Tiga kemenangan yang telah diraih Bima Perkasa ialah dari Satria Muda (66-58), Amartha Hangtuah (69-65), dan Prawira Bandung (81-78).
Seri ketujuh bisa jadi neraka kedua bagi Satya Wacana. Pada seri pertama di Semarang, tim asuhan Efri Meldi yang menjadi tuan rumah saat itu gagal mendulang satu pun kemenangan dari tiga laga. Melihat tren negatif yakni lima kekalahan terakhir, Thomas Manuputty dan kawan-kawan harus mengeluarkan kemampuan luar biasa sekaligus tuah Dewi Fortuna.
“Lebih baik kami mencoba fokus ke laga mendatang daripada memikirkan play off,” ujar Efri seusai kalah dari Pelita Jaya (67-72) di Surabaya, Sabtu malam.
Pendapat senada diutarakan oleh Raoul seusai timnya kalah secara menyakitkan dari NSH Jakarta (67-68) di Surabaya, Minggu. Meski sempat memimpin sampai kuarter ketiga dengan skor 22-10, 42-25, dan 52-45, tetapi NSH mampu bangkit bahkan tak diduga merebut kemenangan yang sudah di depan mata.
Kebangkitan NSH terjadi di kuarter ketiga dengan memaksa Bima Perkasa hanya menambah tujuh poin. “Di kuarter ketiga, tim tidak konsisten karena mengubah tempo bermain sehingga dimanfaatkan amat baik oleh lawan,” kata Raoul yang akrab disapa dengan Ebos dengan nada penyesalan tinggi.
Derbi
Di laga lainnya pada Minggu, Amartha Hangtuah menang 83-79 dari Prawira. Sementara itu, derbi Surabaya menjadi milik Louvre setelah mengandaskan saudara tua Pacific Caesar dengan skor 86-83. Derbi Jakarta menjadi milik Satria Muda setelah menghajar Pelita Jaya dengan skor 68-88.
Kemenangan atas Pacific Caesar menjadi satu-satunya keberhasilan dari tiga laga yang dijalani oleh Louvre sebagai tuan rumah di seri keenam Surabaya. Sebelumnya, mereka dihajar dengan skor 72-79 oleh Prawira dan 62-84 oleh Patriots. Kemenangan menempatkan Louvre meraih 21 poin dari tujuh kemenangan dan tujuh kekalahan.
Meski sempat tertinggal 24-14 di kuarter pertama dan 45-37 di kuarter kedua, Louvre mampu bangkit di kuarter ketiga 61-66 dan merebut kemenangan di akhir laga. Louvre unggul head-to-head (2-0) atas Pacific Caesar. Di laga ini, Mike Kolawole mencetak dobel-dobel dengan 32 poin dan 10 rebound disusul Martavious Irving yang menyumbang 21 poin. Daniel Wenas (kapten) mencetak 15 poin disusul Dio Tirta membuat 10 poin. Di tim Pacific Caesar, kontribusi terbesar datang dari Luis Jacobo dengan 28 poin, Taylor Statham dengan 12 poin, dan Yerikho Tuasela dengan 12 poin.
“Kami belum aman untuk play off karena target kami menang dua laga di sini,” kata pelatih Louvre, Andika Saputra.
Kekalahan dari tim debutan kompetisi membuat Pacific yang diasuh David Singleton mengumpulkan 18 poin dari lima kemenangan dan delapan kekalahan. “Di tim sempat terjadi kesalahan komunikasi yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh lawan. Kami harus segera bersiap untuk seri berikutnya karena menjaga peluang ke play off,” kata mantan pelatih Saigon Heat (Vietnam) ini.