Banjir di Banyuwangi Surut, Warga Fokus pada Pembersihan
›
Banjir di Banyuwangi Surut,...
Iklan
Banjir di Banyuwangi Surut, Warga Fokus pada Pembersihan
Warga yang terdampak banjir di Banyuwangi membersihkan rumah seusai banjir reda. Banjir melanda Banyuwangi, Senin (9/3/2020) sore hingga malam.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Banjir yang melanda Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/3/2020) sore hingga malam akhirnya surut pada Selasa (10/3/2020) dini hari. Kini warga disibukkan membersihkan lumpur sisa material banjir serta menjemur pakaian dan aneka perabot rumah tangga yang sempat terendam.
Sedikitnya 100 rumah terdampak akibat banjir tersebut. Seluruh rumah yang terdampak berada di sekitar aliran sungai Kali Lo. Kini di sejumlah titik banjir tidak ada lagi genangan. Hanya tersisa endapan lumpur setinggi 5 cm hingga 15 cm. Sejumlah warga tampak disibukkan dengan pembersihan rumah dan mushala dari sisa-sisa banjir.
Tak sedikit warga yang juga mengeluarkan aneka perabotan rumah yang sempat terendam air. Warga bahkan menutup jembatan di Jalan Kyai Saleh untuk menjemur aneka kasur, karpet, dan pakaian mereka yang basah akibat banjir.
”Tidak ada barang yang sempat diselamatkan karena air banjir datang secara tiba-tiba. Arusnya cukup kencang sehingga membuat lemari pakaian jatuh dan semua barang di dalamnya basah,” kata Surtini (56), warga Lingkungan Panderejo.
Surtini mengatakan, sudah lama daerahnya tidak dilanda banjir. Namun, hujan yang sangat deras dengan durasi yang sangat panjang membuat aliran sungai Kali Lo meluap dan menggenangi rumah warga.
Tidak ada barang yang sempat diselamatkan karena air banjir datang secara tiba-tiba. Arusnya cukup kencang sehingga membuat lemari pakaian jatuh dan semua barang di dalamnya basah.
Banjir juga sempat menggenangi permukiman padat penduduk di Lingkungan Kampung Ujung. Daerah ini merupakan daerah yang dekat dengan muara sungai yang mengarah ke Selat Bali.
”Air baru surut sekitar jam 01.00. Warga dibantu petugas menyedot air menggunakan pompa agar air cepat surut dari permukiman kami yang kondisinya lebih rendah dari jalan dan berada di cekungan,” ungkap Soimah (46).
Baca juga; Tanggap Darurat Banjir Sidoarjo Diperpanjang 14 Hari
Data BPBD Banyuwangi menunjukkan, banjir terjadi sejak pukul 14.00 Senin (9/3/2020). Lokasi banjir terparah terdapat di Kelurahan Mojopanggung, Kelurahan Tukang Kayu, dan Kepatihan.
”Banjir terjadi karena limpasan dari aliran air Sungai Kali Lo. Debit air meningkat hingga setara dengan tinggi maksimum talut sungai. Hingga akhirnya, air meluap dan menggenangi permukiman warga,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi Eka Muharram.
Eka menyebut, sedikitnya 60 rumah di lingkungan Krajan Utara, Keluruhan Tukang Kayu terdampak banjir. Sementara di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, lebih dari 50 rumah terdampak.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hingga saat ini, BPBD Banyuwangi sedang mendata kerusakan akibat banjir tersebut.