FEO sebagai pemegang lisensi Formula E di seluruh dunia, dalam diskusi intensif dengan OC di Jakarta, menyampaikan pandangan-pandangan global mengingat beberapa negara lain juga menyelenggarakan.
Oleh
Helena F Nababan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kendati pemerintah sudah menginformasikan adanya pasien positif terinfeksi virus korona di Jakarta, Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan belum ada perubahan pada jadwal kerja pembuatan sirkuit balapan Formula E. Dinas Bina Marga tetap menyatakan pada April 2020 sirkuit dan lintasan balapan akan siap.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Senin (9/3/2020), menjelaskan, dalam perhelatan balapan yang menurut rencana berlangsung pada 6 Juni 2020, Bina Marga adalah sebagai pelaksana pembuat lintasan.
”Selama ini belum ada perkembangan untuk ditunda. Nanti kita lihat perkembangan dulu. Kalau ada arahan tunda karena korona, kita ikuti,” kata Hari.
Karena belum ada arahan tunda tersebut, lanjut Hari, Bina Marga tetap mempersiapkan sirkuit dan lintasan balapan sesuai rencana. ”April mendatang, baik sirkuit maupun lintasan, akan selesai,” katanya.
Sementara Felicia Idama, Director of Communication and Sustainability Panitia Penyelenggara Formula E Jakarta, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas, Sabtu (7/3/2020), menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengambil langkah tepat demi kepentingan dan kebaikan bersama.
”Tepat tiga bulan menjelang kejuaraan Formula E Jakarta, Jumat (6/3/2020), OC berkomunikasi intensif bersama para pemangku kepentingan memantau situasi terkait Covid-19. Hal ini guna memastikan kepentingan keselamatan bersama sebagai prioritas. Kami memercayai penanganan terbaik dilakukan bahu-membahu oleh semua pihak. Pemerintah Indonesia menguatkan kebersamaan kita sebagai bangsa, kami ambil bagian di dalamnya,” ujar Felicia Idama.
Signifikan
Berdasarkan pantauan terakhir hingga Jumat (6/3/2020) Covid-19 di seluruh dunia menyentuh angka 98.370 kasus. Setelah China, di urutan berikutnya Korea Selatan kemudian Italia. Peningkatan ini signifikan dibandingkan pantauan tiga hari sebelumnya per Selasa (3/3/2020), yakni di angka 90.428 kasus, menurut data yang dirangkum Johns Hopkins CSSE. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (29/2/2020) menyatakan, risiko Covid-19 sangat tinggi di dunia.
Dalam sepekan berjalan, status ini masih pada posisi yang sama dan terus diwaspadai, termasuk di Indonesia. ”Kami sangat memperhatikan kondisi ini sehingga menjadi pertimbangan-pertimbangan penting terhadap Jakarta E-Prix,” kata Felicia.
FEO (Formula E Operations) sebagai pemegang lisensi Formula E di seluruh dunia, dalam diskusi intensif dengan OC di Jakarta, menyampaikan pandangan-pandangan global mengingat beberapa negara lain menyelenggarakan kejuaraan yang sama. ”Di dalam negeri, kami memonitor dengan saksama semua kebijakan pemerintah. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI kami tingkatkan hingga level tertinggi,” kata Felicia.
OC Formula E Jakarta, Felicia, mengapresiasi masukan-masukan dari berbagai pihak. ”Kami sangat menghargai dukungan demi keselamatan bersama. Kami respek pada situasi global, berjuang menghadapi situasi berat. Kita berada di dunia yang sama, kita hadapi bersama,” ungkap Felicia.
OC, lanjutnya, berterima kasih kepada para pemangku kepentingan yang terhubung dengan gelaran Formula E yang direncanakan pada 6 Juni 2020. ”Kepedulian masyarakat luas dan stakeholders yang disampaikan kepada kami dalam bentuk masukan-masukan melalui berbagai medium komunikasi menjadi pertimbangan kami yang terus dikomunikasikan dengan FEO untuk mengambil langkah terbaik,” kata Felicia.
Dalam kalender Formula E, sejauh ini event Formula E yang dibatalkan akibat wabah Covid-19 adalah Sanya E-Prix di China yang tadinya digelar pada 21 Maret 2020 dan Rome E-Prix di Roma, Italia, pada 4 April 2020.
Terkait erat dengan agenda balapan itu, anggota tim asistensi Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Merdeka terus menuntaskan pengujian laboratorium atas sampel-sampel yang diambil dari kawasan Monumen Nasional atau Monas.
Bambang Hero, anggota tim asistensi Komisi Pengarah bidang Lingkungan Hidup, menjelaskan, sampel-sampel yang diambil dari kawasan Monas, Rabu (26/2/2020), sudah dibuatkan berita acaranya. ”Sampel-sampel sudah dibawa ke laboratorium dan kami menuntaskan pengujian dan analisisnya,” kata Bambang Hero yang dihubungi Senin (9/3/2020).
Analisis hasil pengujian itu diperlukan untuk memperkuat adanya dugaan kerusakan yang terjadi di Monas. Hal ini sehubungan dengan adanya kegiatan penebangan 279 batang pohon dan pembetonan di area plaza selatan dalam rangka revitalisasi Monas oleh Pemprov DKI Jakarta. Lalu juga adanya uji coba pengaspalan dengan sand sheet dan geotextile di silang tenggara oleh panitia penyelenggara balapan Formula E yang ternyata meninggalkan bekas aspal dan goresan-goresan pada batu alam. Adapun dua kegiatan itu disinyalir saling terkait dalam rangka persiapan penyelenggaraan Formula E Jakarta.
Pengujian sampel juga dilakukan untuk memastikan kondisi sebelum dan sesudah semua kegiatan itu. Karena, merujuk pada surat persetujuan Komisi Pengarah kepada Pemprov DKI Jakarta tanggal 7 Februari 2020 yang menyetujui penggunaan kawasan medan merdeka sebagai arena balapan, Pemprov DKI harus mematuhi empat syarat. Salah satunya dalam merencanakan lintasan dan tribune penonton harus mengacu pada UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Apabila mengacu pada UU tersebut, ada Pasal 53 dan Pasal 86 yang menyatakan bahwa untuk bisa melakukan itu semua, harus ada sebelumnya uji kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
”Pengujian ini kami tuntaskan dan segera kami serahkan kepada Komisi Pengarah,” kata Bambang Hero.