Presenter yang pernah tinggal di Papua ini merasakan penyesalan mendalam ketika ayahnya meninggal. Beruntung, Andy pernah tinggal bersama dan menemani ayahnya di saat-saat terakhir.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Beberapa waktu lalu, presenter ternama Andy F Noya (59) secara kebetulan menonton sebuah video mengenai kehidupan Dan Lok, seorang miliuner kelahiran Hong Kong. Tidak disangka, ia sangat tersentuh dengan kisah Lok yang mirip dengan kisahnya di masa lalu.
”Ada kesamaan antara cerita hidup Dan Lok dan saya, orangtuanya berjuang untuk menghidupi anak-anaknya, perceraian, ibu single parent, kemiskinan, lalu kesuksesan. Tetapi, sukses yang dimaksud berbeda secara material,” kata Andy dalam Friday Coffee Break ”Stop Pikun di Usia Muda” di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Menurut dia, ada tiga tahapan kehidupan versi Lok, yakni survival (bertahan hidup), security (keamanan), dan success (kesuksesan). Survival adalah ketika seseorang berjuang untuk hidup layak dan security adalah ketika kebutuhan bisa terpenuhi. Sementara sukses adalah ketika orang itu mampu membeli apa saja dan didengarkan orang lain.
Namun, lanjut Andy, kematian ayah Lok membuat Lok sadar bahwa puncak kebahagiaan ternyata diukur tidak hanya dengan kesuksesan. Ada yang lebih, yaitu ketika kita hidup bukan semata-mata untuk diri sendiri, melainkan juga orang lain.
Presenter yang pernah tinggal di Papua ini melanjutkan, sama seperti Lok, Andy juga merasakan penyesalan mendalam ketika ayahnya meninggal. Beruntung, Andy pernah tinggal bersama dan menemani ayahnya di saat-saat terakhir.
”Ini membuat saya berpikir lagi karena Tuhan sudah merencanakan hidup awal saya dengan penderitaan. Apalagi, sebagai anak bungsu, saya harus menanggung anak kakak-kakak saya ketika mereka meninggal. Saya pernah bilang Tuhan tidak adil, tetapi sekarang berterima kasih karena hati saya bisa berempati kepada orang susah,” tutur Andy dengan mata berkaca-kaca.