Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, membawa seluruh pemainnya untuk menghadapi Liverpool pada laga kedua babak 16 besar. Mereka tidak ingin pengalaman pahit musim lalu terjadi lagi.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LIVERPOOL, SELASA - Atletico Madrid menyiapkan kejutan kedua saat menghadapi Liverpool pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield, Kamis (12/3/2020) pukul 03.00 WIB. Pada laga yang sangat sulit ini, ”Los Rojiblancos” berharap bisa tampil berbeda dan memaksa Liverpool untuk berpikir keras. Jika gagal tampil beda, kejutan yang mereka siapkan akan menjadi bencana.
Kejutan pertama sudah diberikan Atletico di kandang mereka, Stadion Wanda Metropolitano, pada laga pertama babak 16 besar, tiga pekan lalu. Liverpool yang berstatus sebagai juara bertahan tidak mampu membobol gawang Atletico meski sudah mengerahkan seluruh pemain terbaiknya.
Sebaliknya, Atletico mampu mencetak gol cepat berkat tendangan Saul Niguez ketika laga baru berjalan empat menit. Hingga laga berakhir, Atletico berhasil membuat benteng kokoh dan membuat trio serang Liverpool, yaitu Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino, frustrasi.
Sang juara bertahan pun tumbang pada laga pertama. Kekalahan tersebut sekaligus mengawali periode buruk ”Si Merah” musim ini. Mereka kemudian menelan kekalahan pertama di Liga Inggris saat dikalahkan Watford, 0-3, dan tersingkir dari ajang Piala FA setelah dikalahkan Chelsea, 0-2.
Bisa menumbangkan Liverpool pada laga pertama membuat Atletico tidak bisa menahan diri untuk berpesta. Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, langsung menyatakan kemenangan itu sebagai kenangan manis yang terpatri dalam benaknya. Sementara itu, para pendukung Atletico merayakan kebangkitan karakter tim kesayangan mereka malam itu.
Pengalaman pahit
Namun, kenangan manis itu akan berubah menjadi kenangan buruk apabila Atletico tidak belajar dari pengalaman pahit musim lalu. Kegembiraan serupa pernah mereka alami musim lalu ketika bisa mengalahkan Juventus, 2-0, di Wanda Metropolitano pada babak pertama 16 besar.
Pada laga kedua, Juventus hanya membutuhkan seorang Cristiano Ronaldo untuk mencetak tiga gol dan menyingkirkan Atletico dengan kemenangan agregat gol, 3-2. Peluang bagi Liverpool untuk melakukan hal yang sama pada laga kedua nanti masih sangat besar.
Meski sudah menelan tiga kekalahan dalam lima laga terakhir di semua kompetisi, Liverpool masih bisa kembali ke bentuk permainan terbaiknya. Si Merah juga akan memanfaatkan atmosfer di Anfield untuk mengintimidasi Atletico.
Liverpool sudah pernah melakukan hal yang sama terhadap Barcelona pada babak semifinal musim lalu. Mereka dikalahkan Barcelona, 0-3, pada laga pertama tetapi mampu membalas dengan kemenangan 4-0 pada laga kedua di Anfield.
Belum cukup
Para pemain Atletico sudah menyadari Liverpool bisa melakukannya lagi terhadap mereka. ”Kami tahu satu gol (pada laga pertama) belumlah cukup, jadi kami harus tetap berusaha menang. Kami harus bisa mencetak gol lagi,” kata Saul dalam sebuah rekaman di laman Atletico Madrid.
Keunggulan satu gol membuat Atletico harus bertahan ekstra ketat di Anfield. Mereka harus bisa sekali lagi melumpuhkan serangan Liverpool.
Selain harus bisa bertahan, Atletico wajib menambah gol agar bisa melaju ke babak perempat final. Jika Atletico gagal bertahan dengan baik dan tidak mampu mencetak gol, sedangkan Liverpool bisa mencetak dua gol, langkah Atletico akan terhenti.
Namun, dalam tiga laga terakhir di Liga Spanyol, gawang Atletico sangat rapuh. Villarreal, Espanyol, dan Sevilla mampu membobol gawang Atletico. Bahkan, Sevilla bisa mencetak dua gol dan menahan imbang Atletico, 2-2, akhir pekan lalu. Trend buruk ini berbahaya jika terus berlanjut di Anfield.
Simeone kemudian berusaha membuat Liverpool menduga-duga strategi yang akan dibawa Atletico ke Anfield. Hal itu terlihat ketika Simeone membawa seluruh pemainnya ke Anfield, termasuk para pemain seperti Alvaro Morata, Renan Lodi, dan Thomas Lemar, yang sebetulnya belum bugar.
Menurut Mundo Deportivo, Morata mengalami masalah pada otot paha dan absen berlatih pada hari Senin. Lodi juga baru mulai berlatih pada Senin, sedangkan Lemar masih memulihkan cederanya.
Kabar baiknya, penyerang muda Joao Felix kini sudah bugar dan bisa menjadi tumpuan di lini serang. Diego Costa yang absen di Turin musim lalu saat melawan Juventus, kini siap berlaga dan menawarkan alternatif komposisi serangan yang bisa diterapkan Simeone.
Telah belajar
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengaku sudah banyak belajar dari kekalahan pada laga pertama. ”Kami punya waktu tiga pekan dan sekarang semuanya (berbagai masalah dan solusi) telah menjadi jelas bagi kami,” kata Klopp dikutip UEFA.
Klopp juga menyadari Atletico masih bisa membuat kejutan lagi. Di mata Klopp, Atletico tetaplah tim yang terkenal jago dalam bertahan. Bisa menahan imbang 0-0 saja sudah merupakan hasil yang bagus, tetapi Liverpool butuh gol untuk melaju ke perempat final.
Kreativitas serangan Liverpool pada laga nanti berpeluang hidup lagi karena gelandang dan kapten mereka, Jordan Henderson sudah pulih dari cedera saat bertemu Atletico pada laga pertama. Kebetulan rentetan kekalahan Liverpool akhir-akhir ini terjadi ketika Henderson absen. (AFP)