“Panas” Sejak Awal

All England selalu dinanti. Sebagai turnamen bulu tangkis tertua dan paling prestisius, All England selalu menyajikan persaingan sengit sejak babak pertama.

Tanpa babak kualifikasi, dengan 32 wakil setiap nomor, serta status turnamen bulu tangkis paling prestisius, All England, selalu diwarnai persaingan panas sejak babak pertama. Tahun ini beberapa laga babak pertama layak dinanti.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Jonatan Christie

1. Jonatan Christie (6) vs Lee Zii Jia (13)

Ini adalah pertemuan kelima kedua pemain dan Jojo unggul pada empat persaingan sebelumnya. Namun, Jojo harus waspada pada andalan Malaysia setelah pensiunnya Lee Chong Wei itu. Prestasi Lee pada 2019 membuat posisinya pada peringkat dunia melonjak dari peringkat ke-42 pada awal tahun menjadi posisi ke-14. Dia pernah mengalahkan pemain top seperti Chen Long dan Chou Tien Chen.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Muhammad Rian Ardianto (kiri) dan Fajar Alfian

1. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (5) vs Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen (18)

Setelah berpisah dari pasangan masing-masing, Boe/ Conrad-Petersen tak lagi menjadi kekuatan utama Denmark. Namun, seperti ciri khas pemain Denmark, usia tua tak menjadi penghalang. Boe (39) dan Conrad-Petersen (32) bahkan unggul 2-1 dari Fajar/Rian. Di sisi lain, ganda Indonesia itu punya bekal mencapai semifinal pada All England 2019.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Greysia Polii (kanan) dan Apriyani Rahayu

1. Greysia Polii/Apriyani Rahayu (8) vs Chang Ye-na/Kim Hye Rin (9)

Laga terpanas babak pertama All England 2020, peringkat dua pasangan ini hanya berselisih satu tingkat.  Dalam dua laga pada 2019, Greysia/Apriyani selalu kalah sebelum dibalas pada perempat final Malaysia Masters 2020. Persaingan ini juga unik karena persahabatan Greysia dan Chang. Namun, saat berhadapan di lapangan, keduanya sangat kompetitif.

KOMPAS/AGUNG SETYAHADI

Chen Yufei

1. Chen Yufei (1) vs An Se-young (9)

Laga menarik antara dua anak muda. Chen, juara bertahan All England, menjadi kekuatan baru tunggal putri China setelah era Wang Shixian dan Li Xuerui. An juga berstatus sama di Korea Selatan dengan surutnya prestasi Sung Ji-hyun.  Berusia 18 tahun, An menjadi pemain termuda pada peringkat 10 besar dunia. Karena itu, statistik 0-3 dalam pertemuan dengan Chen bisa jadi tak akan terlalu berpengaruh pada pertemuan di Arena Birmingham.