logo Kompas.id
Kemajemukan Tak Terakomodasi
Iklan

Kemajemukan Tak Terakomodasi

Ambang batas parlemen yang terlalu tinggi membuat kemajemukan pilihan politik publik tidak terakomodasi. Ekstraparlementer bakal menguat.

Oleh
Rini Kustiasih/Nikolaus Harbowo
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uZmbYHp4_fUwtCHS_wZTIZDs2Rk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190807_ENGLISH-ANALISIS-POLITIK_E_web_1565191079.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Warga memasukkan surat suara dalam pemungutan suara ulang di TPS 71, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (24/4/2019). Menjelang revisi UU Pemilu, persoalan ambang batas parlemen kembali diperdebatkan. Sejumlah partai politik ingin ambang batas ditingkatkan menjadi 7 persen.

JAKARTA, KOMPAS — Keinginan sejumlah partai politik untuk meningkatkan ambang batas parlemen perlu dikaji mendalam. Pasalnya, ambang batas yang terlalu tinggi akan membuat kemajemukan pilihan politik masyarakat tak terakomodasi dengan baik di parlemen. Akibatnya, gerakan ekstraparlementer bakal menguat.

Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Arya Budi, mengingatkan, keinginan partai politik menyederhanakan jumlah parpol harus tetap memperhatikan keberagaman pandangan dan pilihan politik publik.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000