Jagat Maya Menanggapi Korona
Munculnya kasus positif virus korona di Indonesia tidak saja membuat sebagian warga panik, tetapi juga membuat publik di jagat maya bereaksi secara beragam.
Munculnya kasus positif virus korona di Indonesia tidak saja membuat sebagian warga panik, tetapi juga membuat publik di jagat maya bereaksi secara beragam.
Ratusan hoaks memenuhi ruang perbincangan maya. Tagar yang muncul di media sosial terkait dengan kasus korona (Covid-19), mulai dari dari informasi terkini soal kasus korona, harga masker yang kian mahal, bahkan Pemprov DKI Jakarta menawarkan masker dengan harga tinggi, hingga ajakan untuk tidak takut, bahkan melawan virus korona.
Media sosial sejak Januari 2020 hingga Maret 2020 diramaikan tagar terkait wabah virus korona yang merebak ke berbagai belahan dunia. Jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan awal Maret 2020, bahkan, menunjukkan ada sekitar 30,4 persen responden yang mengikuti informasi soal virus korona di berbagai media sosial.
Merebaknya wabah virus corona di berbagai belahan dunia diikuti dengan menyebarnya konten hoaks serta informasi yang memancing kecemasan publik. Separuh responden jajak pendapat mengaku menaruh kekhawatiran atas merebaknya wabah virus korona. Bahkan, 15 persen lain mengaku sangat khawatir.
Media sosial, tidak dapat dihindari, kemudian menjadi jalan masuknya informasi negatif mengenai Covid-19. Kondisi ini sesungguhnya sudah diantisipasi lewat filter konten negatif mengenai virus korona oleh Google, Facebook, Youtube, dan Twitter. Bahkan, Google, Facebook, Youtube, dan Twitter menampilkan informasi link dari laman resmi serta link akun Twitter yang bertugas menangani wabah virus korona di setiap negara.
Namun, perkembangan hoaks masih tak terhindarkan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bahkan merilis jumlah hoaks dan disinformasi soal virus korona novel total 158 pada periode 20 Februari hingga 3 Maret 2020. Hoaks menyebar sejak virus korona (Covid-19) mulai menjadi wabah di Wuhan, China. Hoaks kian marak setelah dua warga di Indonesia dinyatakan positif Covid-19.
Perbincangan mengenai wabah Covid-19 kemudian menjadi isu yang paling banyak dijangkau di beragam platform media. Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) melakukan monitoring media dalam beberapa platform daring. Virus korona menjadi isu nasional strategis yang paling banyak dijangkau oleh media daring dan media sosial dalam rentang 23-29 Februari 2020.
Kata kunci virus korona atau Covid-19 menjangkau 248 juta akun. Menilik data yang dikumpulkan #DroneEmprit, percakapan sejak 12 Februari-1 Maret 2020 di Twitter bahkan didominasi percakapan #covid19 dengan 3,66 juta tweet. Amerika Serikat menjadi negara yang paling aktif menyebut #covid19, diikuti Inggris, Thailand, Perancis, Malaysia, Indonesia, Nigeria, Australia, Singapura, dan India.
Tagar-tagar tentang kasus korona di Indonesia menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh warganet.
Beragam tagar pun bermunculan di media sosial, seperti Twitter, pasca-Indonesia mengumumkan korban positif Covid-19. Tagar-tagar tentang kasus korona di Indonesia menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh warganet.
Keprihatinan
Kasus positif Covid-19 di Indonesia membuat warganet tak henti membahas topik tersebut. Sikap keprihatinan muncul setelah diumumkannya korban positif virus korona di Indonesia. Di media sosial, tagar #CoronaVirusIndonesia menjadi topik yang paling diperbincangkan dengan 30.800 lebih cuitan pada 2 Maret 2020.
Cuitan warganet dengan tagar #CoronaVirusIndonesia berisi keprihatinan akan munculnya kasus positif wabah virus korona di Indonesia. Seperti akun @slsbladvr memberi cuitan ”STAY SAFE EVERYONE especially for all of you in Depok. I hope this picture can help you #CoronaVirusIndonesia #CoronaVirusUpdate #COVID19indonesia”.
Ada pula yang prihatin dengan cara curang yang dilakukan oknum-oknum tertentu dengan menumpuk masker, lalu menjualnya dengan harga tinggi, seperti yang dicuitkan oleh akun @pcybiggiantyoda berbunyi ”#CoronaVirusIndonesia I don’t know what’s wrong with my people’s mind and how they think... Iya kasih harga tinggi buat masker bcs masks helps us prevent the virus but making it more expensive is just the same as killing us in a profitable way”.
Warganet kian prihatin dengan memunculkan tagar #GabenerJualMaskerMahal hingga mencapai 16.000 tweet tanggal 6 Maret 2020. Tagar tersebut berkaitan dengan masker yang dijual BUMD DKI Jakarta yang mencapai Rp 300.000 per boks di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Warganet ramai-ramai menyatakan keprihatinan, bahkan kegeraman atas tindakan Pemprov DKI Jakarta yang menjual harga masker dengan sangat mahal saat wabah virus korona mulai melanda warganya. Akun @tiarana90191390 mencuit ”Fix...! Fir’aun jaman now lebih Fir’aun dari Fir’aun Thinking face #GabenerJualMaskerMahal”. Ada pula akun @hyukjerry yang mencuit ”#GabenerJualMaskerMahal maybe anies did this he\'d have some braincells left”.
Melawan
Pada hari berikutnya, kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia juga masih menjadi topik yang paling diperbincangkan. Namun, nuansa tagar sudah mulai mengarah pada tagar-tagar yang membangun semangat untuk melawan penyebaran virus korona di Indonesia.
Pada laman trends24 tagar #KamiTidakTakutVirusCorona mulai bergema di Twitter sejak 3 Maret 2020 pagi. Setidaknya ada 8.000 cuitan dengan tagar #KamiTidakTakutVirusCorona. Tagar #KamiTidakTakutVirusCorona berisi cuitan warganet yang melawan virus korona lewat gambar lucu atau meme, cuitan, hingga doa agar terhindar dari wabah.
Warganet pun kembali meramaikan hastag #RakyatBersatuLawanCorona di media sosial Twitter pada 5 Maret 2020 sebagai upaya membangun semangat kebersamaan melawan virus korona. Tagar #RakyatBersatuLawanCorona mulai menjadi topik paling diperbincangkan sejak 6 Maret 2020.
Hingga 10 Maret tagar tersebut mencapai 19.000 tweet. Salah satu akun, seperti @indhsr15, mencuit ”Bersama membasmi corona bukan bersama membasmi sesama, nggak ada untungnya membuat sesama sensara dengan menaikkan harga masker dan keperluan lainnya #saveIndonesia #BersatuHadapiCorona #GabenerJualMaskerMahal”. Tagar #StayCoolCegahCorona bahkan mencapai 15.000 tweet pada 7 maret 2020.
Cuitan-cuitan ajakan untuk tidak panik dan percaya kepada penanganan yang dilakukan pemerintah bergaung. Akun @cemaragunung mencuit ”Tdk perlu panik dn ttp waspada. Ikuti anjuran pemerintah. Covid 19 sesuatu yg tdk perlu latah takut berlebihan. #StayCoolCegahCorona dgn pola hidup sehat”.
Semangat yang sama digaungkan akun @CiungKana dengan cuitan ”Keresahan & kepanikan thdp virus corona yang dialami masyarakat ini banyaknya disebabkan oleh pemberitaan yg salah dari media dan hoax yang disebar oknum-oknum yanggak bertanggung jawab. Berlakulah cermat & tenang. Bersama lawan hoax !#StayCoolCegahCorona”.
Tagar-tagar lainnya juga terus digunakan warga Twitter untuk terus menggaungkan kebersamaan dan semangat dalam menghadapi virus korona di Indonesia. Ajakan dan konten yang bersifat saling mengingatkan supaya tidak panik, bahkan tetap peduli untuk mencegah penyebaran virus korona, juga terus digaungkan warga Twitter lewat tagar #BersatuHadapiCorona, #OptimisHadapiCorona, #PolriBantuCegahCorona, dan lainnya.
Upaya ini dipercaya dapat membangun optimism warganet. Optimisme perlu terus dibangun supaya dampak korona dapat diatasi bersama-sama. (LITBANG KOMPAS)