Tim basket Pelita Jaya Bakrie menghadapi tantangan sulit di seri ke-7 IBL 2020, 13-15 Maret, di Malang. Di tengah padatnya jadwal dan absennya dua pemain, Pelita perlu tampil sempurna di tiga laga demi tiket semifinal.
Oleh
kelvin hianusa
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ujian besar menanti tim papan atas Pelita Jaya Bakrie di seri ke-7 Liga Bola Basket Indonesia atau IBL Pertamax 2020 pada 13-15 Maret 2020 di GOR Bimasakti, Malang, Jawa Timur. Di tengah jadwal yang padat dan absennya dua pemain, Pelita dituntut tampil sempurna demi mengamankan tiket langsung ke semifinal.
Pelita Jaya akan melakoni tiga laga dalam tiga hari di Malang. Tim peringkat kedua klasemen sementara itu akan diuji Bank BPD DIY Bima Perkasa, Amartha Hangtuah, dan Indonesia Patriots.
Masalah besar melanda tim Jakarta ini karena tidak bisa tampil dengan guard Govinda Saputra dan center Valentino Wuwungan. Govinda masih menjalani skors dari IBL, sedangkan Valentino dalam pemulihan cedera.
Pelatih Pelita Jaya Ocky Tamtelahitu mengatakan, absennya kedua pemain itu membuat pilihan rotasi di timnya kini sangat minim. ”Satu pemain lokal tidak perform saja sangat berpengaruh, apalagi kalau tidak bisa main,” katanya.
Untuk menyiasati jadwal padat, Ocky mengurangi intensitas latihan sebelum menuju Malang. Seperti saat berlatih di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Rabu (12/3/2020), tim hanya melakukan pemulihan fisik dan latihan menembak.
Pelita Jaya akan mengandalkan center Adhi Pratama untuk mengisi ketidakhadiran Valentino. Salah satu pemain dengan postur besar terbaik di Indonesia itu mulai kembali ke performa terbaiknya setelah dibayangi cedera pada musim lalu. Pada seri sebelumnya, Adhi dominan di bawah ring dengan menghasilkan rata-rata 9,5 poin dan 4,5 rebound.
Ocky mengatakan, sistem permainannya tidak akan banyak berubah, yakni dengan bermain dari dalam. Sistem itu bertumpu pada center asing, Dior Lowhorn, yang musim ini menjadi pemimpin dalam daftar pencetak poin dan rebound terbanyak. Ia mencetak rata-rata 28,3 poin dan 13,5 rebound.
Adhi mengatakan, timnya sudah siap menjalani seri Malang. Menurut dia, persiapan tim yang sudah dilakukan sejak Mei 2019 menjadi faktor kesuksesan hingga tengah musim ini. Persiapan itu didukung dengan kehadiran pelatih baru, Ocky, yang mampu mengangkat moral tim.
”Di bawah coach Ocky, kami lebih siap saat akan bertanding. Saat latihan kami seperti dipersiapkan untuk bertarung dengan intensitas tinggi,” ujar pemain setinggi 1,97 meter tersebut.
Di bawah coach Ocky, kami lebih siap saat akan bertanding. Saat latihan kami seperti dipersiapkan untuk bertarung dengan intensitas tinggi.
Musim ini, Pelita Jaya menjadi satu-satunya tim yang baru kalah tiga kali sepanjang musim reguler. Rekor mereka cukup mentereng dengan 10 kali menang dan 3 kali kalah.
Berebut tiket
Pelita Jaya sedang mengincar posisi finis dua besar. Dua peringkat teratas akan langsung lolos ke semifinal. Mereka punya kesempatan menyiapkan diri lebih lama sambil menunggu hasil playoff antara peringkat ke-3 sampai ke-6.
”Tentunya sebuah keuntungan bisa langsung ke semifinal. Secara probabilitas, (kami) akan lebih berpeluang ke final dibandingkan kalau harus bertarung lagi di 6 besar. Itu menguras tenaga. Belum lagi kalau ada cedera,” kata Ocky.
Dengan dua seri tersisa, tiket semifinal kini diperebutkan Pelita Jaya, NSH Jakarta, dan Satria Muda Pertamina Jakarta. NSH berada di peringkat pertama dengan satu pertandingan lebih (10 menang dan 4 kalah), sementara Satria Muda di peringkat ketiga (9 menang, 4 kalah).
Guard Satria Muda, Rivaldo Tandra, mengatakan, lolos ke semifinal langsung akan sangat berarti bagi timnya. Dia dan rekan-rekan bisa punya waktu lebih panjang untuk beristirahat dan memulihkan kondisi setelah musim reguler yang panjang.
”Pelatih (Milos Pejic) awalnya menargetkan playoff. Tetapi karena melihat performa terakhir, dua besar mungkin didapat. Jadi, kami akan coba kejar itu,” ucap rookie yang menjadi man of the series di seri ke-6 dengan rata-rata 10 poin dan 5,5 rebound serta akurasi tembakan mencapai 72,7 persen itu.
Satria Muda akan menjalani dua laga melawan Satya Wacana Salatiga dan Louvre Surabaya. ”Kami akan fokus memenangi satu pertandingan dulu. Baru selanjutnya satu lagi. Kami lebih percaya diri setelah bisa mengalahkan Pelita Jaya di seri ke-6,” ujar pemain yang sebelumnya membela tim nasional basket 3x3 tersebut.
NSH juga bertekad menjaga performa mereka untuk merebut tiket ke semifinal. Mereka akan berhadapan dengan Prawira Bandung dan Satya Wacana. ”Kita memang ngincer dua teratas buat ngamanin tiket semifinal. Pastinya, lebih enak karena punya waktu istirahat lebih 1 minggu,” kata kapten NSH, Widyanta Putra Tedja.