Ratu Maxima, Mantan Bankir asal Argentina yang Jadi Ratu Belanda
›
Ratu Maxima, Mantan Bankir...
Iklan
Ratu Maxima, Mantan Bankir asal Argentina yang Jadi Ratu Belanda
Ratu Maxima dikagumi karena pintar, anggun, dan ramah. Selain jadi Ratu, ia juga jadi sumber inspirasi karena keterlibatannya dalam perjuangan untuk pengentasan rakyat dari kemiskinan, ketahanan pangan, dan pendidikan.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·5 menit baca
Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dikenal tak hanya sebagai istri Raja Belanda Willem-Alexander. Ibu tiga anak ini merupakan mantan bankir yang menjadi inspirasi atas perjuangannya untuk pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pendidikan. Ia dikagumi lantaran pintar, anggun, dan ramah.
Ratu Maxima dan Raja Willem-Alexander mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (9/3/2020). Di Jakarta, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan kenegaraan, antara lain bertemu Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo.
Lawatan Raja Belanda ini merupakan yang pertama kali sejak 25 tahun terakhir. Sementara itu, Ratu Maxima sudah berulang kali menginjakkan kaki di Indonesia sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB Keuangan Inklusif untuk Pembangunan (UNSGSA), jabatan yang dijalani sejak 2009.
Di UNSGSA, Ratu bertugas mendorong terciptanya layanan keuangan yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk kelompok berpenghasilan rendah dan sektor usaha kecil menengah (UKM). Dalam pidato di ”Forum Keuangan UKM Global ke-5” di Schiphol, Belanda, Juli 2019, Maxima menjelaskan bahwa sekitar 30 persen orang dewasa tidak mempunyai akses keuangan dasar yang dapat membantu meningkatkan kehidupan keuangan mereka.
Kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga tak lebih baik. Laporan Forum Keuangan SME 2017 menunjukkan, sekitar 40 persen UMKM di negara berkembang masih kekurangan dana untuk mengembangkan bisnis mereka. Kesenjangan pembiayaan ini berjumlah lebih dari 5 triliun dollar Amerika Serikat setiap tahun.
Untuk mengatasi situasi ini, Ketua Kehormatan Kemitraan Global G-20 untuk Inklusi Keuangan sejak 2011 ini menjelaskan, perlu ada solusi efektif untuk membantu individu dan UMKM selain dengan cara kredit. Cara itu misalnya dengan bantuan akses ke pasar, memenuhi kebutuhan manajemen bisnis, pembayaran digital, dan manajemen risiko.
Selain berbicara soal ekonomi, Maxima juga kerap menyuarakan pemenuhan hak-hak perempuan. Menurut Ratu Belanda ini, memahami kebutuhan dan tantangan spesifik perempuan menjadi kunci untuk melayani perempuan dengan baik dan membantu mereka tumbuh.
Pada 2005, sebelum bertugas untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan G-20, Maxima yang ketika itu masih Putri Belanda (belum menjadi Ratu), berpartisipasi dalam Kelompok Penasihat PBB untuk Tahun Kredit Mikro Internasional. Dari tahun 2006 hingga 2009, ia menjabat sebagai Kelompok Penasihat PBB untuk Sektor Keuangan Inklusif.
Pada 2008, Ratu mempresentasikan rekomendasi kelompok kepada Sekretaris Jenderal PBB. Dua tahun kemudaian, ia menjabat sebagai Ketua Kehormatan Kelompok Kerja UKM G-20 tentang Data.
Perkenalan Maxima di bidang ekonomi dan perbankan tidak terjadi dalam waktu singkat. Setelah lulus dari Northlands, sebuah sekolah menengah bergengsi di Buenos Aires, Argentina, Maxima melanjutkan studi di bidang ekonomi di Universitas Katolik Argentina.
Ia dikenal sebagai perempuan ambisius. Pada usia 25 tahun, ia pindah ke New York dan bekerja pada sejumlah bank. Sebelum menikah dengan Pangeran Belanda, Maxima bekerja sebagai Wakil Presiden Penjualan Institusional di Deutsche Bank di New York.
Bertemu Pangeran
Maxima bertemu Pangeran Willem-Alexander ketika menghadiri festival Seville di ibu kota Andalusia Seville, Spanyol, April 1999. Saat itu, dikutip dari Dutch News, pangeran memperkenalkan diri sebagai ”Alexander”. Maxima tidak tahu bahwa Alexander merupakan seorang Pangeran. Bahkan, ketika diberi tahu, ia mengira Alexander hanya bercanda.
Maxima bukanlah rakyat biasa. Maxima merupakan anak pertama Jorge Zorreguieta dan Maria Carmen Cerruti. Dari garis ayahnya, ia adalah keturunan Raja Afonso III dari Portugal.
Seiring waktu, sang Pangeran dan Maxima menjadi dekat. Mereka pun berencana menikah. Namun, rencana pernikahan Maxima dan Alexander awalnya menimbulkan kontroversi di Belanda karena ayah Maxima bertugas di kabinet Presiden Argentina Jorge Rafael Videla yang dituntut karena pelanggaran HAM dan kejahatan terhadap kemanusiaan sangat berat.
Setelah melalui jalan berliku, pernikahan mereka disetujui oleh parlemen Belanda. Namun, orangtua Maxima tidak diundang ke acara pernikahan Putri Maxima dan Pangeran Willem-Alexander yang berlangsung pada 2 Februari 2002 di gereja tua Nieuwe Kerk di Amsterdam. Dari pernikahan tersebut, pasangan itu dikaruniai tiga putri, yaitu Catharina-Amalia (17), Alexia Juliana (15), dan Ariane (13).
Pada 30 April 2013, Ratu Beatrix turun takhta. Pangeran Willem-Alexander yang merupakan putra Ratu Beatrix lantas dinobatkan sebagai Raja Belanda. Maxima yang menjadi pendamping Willem-Alexander menjadi Ratu Belanda.
Terakhir kali Ratu Maxima datang ke Indonesia pada Februari 2018. Ketika itu, ia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, ia menyoroti persoalan masih kecilnya akses layanan keuangan bagi masyarakat pedesaan yang bergerak di sektor pertanian.
”Untuk mengatasinya, teknologi akan berperan sangat penting. Sebab, itu akan membuat produk keuangan yang sangat terjangkau dan tidak rumit untuk masyarakat,” kata Ratu Maxima yang juga mantan bankir kepada wartawan (Kompas, 14 Februari 2018).
Kepedulian terhadap masyarakat dengan ekonomi rendah terlihat ketika Maxima menghadiri pameran fotografi Permata PhotoJournalist Grant di Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, di Jakarta, Selasa (10/2/2020).
Ia memperhatikan dengan saksama foto bertema pertanian yang dibuat oleh seorang jurnalis foto asal Banda Aceh, Riska Munawarah. Menurut dia, foto-fotonya mampu bercerita dengan kuat bagaimana perjuangan petani untuk bertahan hidup.
Seperti kebanyakan ratu kerajaan, Maxima juga mempunyai selera mode yang tinggi dan kerap menjadi pembawa tren. Ketika mendarat di Indonesia, Senin lalu, Maxima mengenakan gaun dengan bahu terbuka karya Oscar de la Renta. Ia juga membawa scraf berwarna krem dan mengenakan sepatu hak tinggi berbahan suede.
Penampilannya tambah istimewa dengan anting-anting kerang dari Seaman Schepps. Gaun yang sama pernah dipakai Maxima ketika hadir dalam pertemuan PBB di New York dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pada 2018. Ia juga mengenakan gaun itu saat datang di KTT Kewirausahaan Global di Den Haag pada 2019.
Penampilan Ratu menjadi lebih bermakna karena ia tidak sungkan mengulang memakai pakaian yang sama. Sebuah aksi nyata bentuk kesederhanaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti
Lahir: Buenos Aires, Argentina, 17 Mei 1971
Gelar Kerajaan:
2 Februari 2002-30 April 2013: Her Royal Highness Princess Máxima of the Netherlands (Full title: Her Royal Highness Princess Máxima of the Netherlands, Princess of Orange-Nassau, Mrs Van Amsberg)
30 April 2013-sekarang: Her Majesty Queen Maxima, Princess of the Netherlands, Princess of Orange-Nassau