Kegiatan yang melibatkan banyak orang mulai dibatasi di Jawa Tengah, salah satunya penundaan Semarang Night Carnival di Kota Semarang. Namun, sejumlah tempat wisata tetap beroperasi dengan mengutamakan keamanan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah kegiatan yang melibatkan banyak orang mulai dibatasi di Jawa Tengah, salah satunya berupa penundaan Semarang Night Carnival di Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun, sejumlah tempat wisata tetap beroperasi guna mengoptimalkan kunjungan wisatawan Nusantara dengan tetap mengutamakan keamanan.
Semarang Night Carnival ”Kemilau Nusantara” sedianya digelar pada 30 Maret 2020. Acara tahunan itu merupakan karnaval kostum guna memperingati Hari Ulang Tahun Ke-473 Kota Semarang. Namun, seiring perkembangan wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang telah menjadi pandemi global, penyelenggaraan karnaval itu ditunda.
”Berkaitan dengan penyebaran Covid-19 yang semakin masif, Semarang Night Carnival 2020 ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Ade Bhakti Ariawan, Sabtu (14/3/2020).
Ade menuturkan, keputusan itu diambil guna mengurangi kontak dalam kegiatan atau aktivitas yang mengundang kerumunan orang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Semarang Night Carnival menjadi kegiatan karnaval kostum yang menyedot perhatian banyak orang, terutama warga Kota Semarang.
Selain itu, kegiatan hari bebas kendaraan (car free day) di Kota Semarang pada Minggu (15/3/2020) juga ditiadakan. Selama ini kegiatan itu dilaksanakan setiap Minggu pagi di sekitar Jalan Pahlawan dan Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng Sinoeng N Rachmadi menuturkan, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah asosiasi serta para pelaku desa wisata. Sejumlah kegiatan pariwisata tetap berjalan dengan tetap mengutamakan keamanan.
Sejumlah kegiatan pariwisata tetap berjalan dengan tetap mengutamakan keamanan.
Menurut dia, potensi pariwisata yang ada di Jateng tak hanya untuk wisatawan mancanegara, tetapi Nusantara. ”Ini juga menjadi momentum untuk terus melakukan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat,” kata Sinoeng.
Kesiapan rumah sakit
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menambah 46 rumah sakit guna mendukung 13 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai rujukan penanganan Covid-19 di Jateng. Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat serta kabupaten/kota, serta mengajak ilmuwan dan pengusaha untuk terlibat.
Adapun 13 RS rujukan di Jateng itu yakni RSUP Dr Kariadi Semarang, RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kraton Kota Pekalongan, RSUD Kardinah Tegal, RSUD dr Soeselo Slawi, RSUD dr H Soewondo Kendal, RSUD Tidar Kota Magelang, RSUD Dr Moewardi Solo, RSUD Banyumas, RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dan RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga.
”Jawa Tengah sudah menyiapkan 13 rumah sakit dengan ruang isolasi yang ada. Hari ini, kita tambahkan 46 rumah sakit untuk mem-backup. Jadi, saya berharap masyarakat tetap tenang,” kata Ganjar dalam keterangannya, Sabtu.
Ia juga meminta masyarakat agar tak lagi mengeluarkan kalimat-kalimat yang dapat memicu perselisihan serta kabar bohong. ”Kita mesti bersatu. Kita butuh kekuatan. Apa yang terjadi di Indonesia dan dunia jadi tanggung jawab kita. Mari melawan dengan baik,” katanya.