RS Persahabatan: Kepala PPATK Meninggal Bukan karena Covid-19
›
RS Persahabatan: Kepala PPATK ...
Iklan
RS Persahabatan: Kepala PPATK Meninggal Bukan karena Covid-19
RSUP Persahabatan Jakarta memastikan, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Badaruddin meninggal bukan karena Covid-19. Almarhum sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta memastikan bahwa Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Badaruddin meninggal bukan karena Covid-19.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Badaruddin meninggal dalam perawatan rumah sakitnya akibat infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia.
Pneumonia pada pasien ini, tegas Rita, tidak diakibatkan oleh Covid-19. Pasien juga disertai dengan sejumlah komorbiditas, yakni diabetes dan gangguan ginjal. ”Jadi, meninggal bukan karena korona,” kata Rita pada Sabtu (14/3/2020) sore di RSUP Persahabatan, Jakarta.
Rita membenarkan bahwa selama perawatan, almarhum Badaruddin berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19. Namun, setelah dua kali tes swab PCR (polymerase chain reaction), hasilnya negatif. ”(Jenazah) sekarang sudah dibawa pulang ke rumah,” kata Rita.
Berdasarkan pantauan Kompas, pada pukul 16.35 WIB, mobil jenazah berangkat dari Ruang Pinere Gedung Soka RSUP Persahabatan. Mobil jenazah meninggalkan rumah sakit dengan kawalan polisi.
Otoritas rumah sakit dan polisi tidak memperbolehkan wartawan meliput keberangkatan mobil jenazah atas permintaan keberatan dari keluarga. Saat keberangkatan, Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Arie Ardian Rishadi juga tampak hadir, tetapi tidak bersedia memberikan keterangan.
Kepala PPATK Kiagus Badaruddin meninggal dalam perawatan rumah sakitnya akibat infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia. Almarhum Badaruddin berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19. Namun, setelah dua kali tes swab PCR (polymerase chain reaction), hasilnya negatif.
Sebelumnya, pada siang sekitar pukul 12.00 WIB, mobil dinas Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan pelat nomor RI 21 mengunjungi ruang isolasi dengan kawalan rombongan pengawalnya.
Sepanjang Sabtu, sejumlah ambulans tiba di Ruang Pinere RSUP Persahabatan, yang dijadikan tempat penanganan pasien positif dan pasien dalam pengawasan. Ruang Pinere juga menjadi tempat screening untuk masyarakat yang masuk kategori orang dalam pemantauan.
Sejumlah ambulans rumah sakit yang tampak tiba di RSUP Persahabatan dan mengarah ke Ruang Pinere antara lain Rumah Sakit Royal Taruma dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Rita menyebutkan, sejauh ini, setelah ada tiga pasien yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan pada Kamis (12/3/2020), ada tiga pasien positif Covid-19 lagi yang sudah dinyatakan sembuh. Namun, tiga pasien itu masih dirawat di ruang perawatan biasa.
Buku panduan penanganan
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Komisi IX DPR memberikan buku panduan penanganan wabah Covid-19 dari Pemerintah China kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Buku bersampul biru yang berjudul Guidance for Corona Virus Disease 2019 itu diserahkan oleh Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Golkar Melki Laka Lena. Membaca sampulnya, buku tersebut disusun oleh National Health Commission dan National Administration of Traditional Chinese Medicine Republik Rakyat China.
Melki berharap, buku tersebut dapat menjadi catatan bagi pemerintah dan membantu penanganan wabah dari tingkat nasional hingga komunitas masyarakat.
”Agar tentu pengalaman di Wuhan dapat menjadi pelajaran, buku ini perlu kami serahkan terkait pengalaman China mendiagnosis, mencegah, dan menangani pasien-pasien yang sebagian besar telah sembuh,” ujar Melki.
Atas sumbangan buku ini, Terawan mengucapkan terima kasih. Pihaknya akan memanfaatkan pengetahuan dalam buku tersebut sebagai tambahan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemerintah.
Terawan juga mengatakan berterima kasih atas dukungan politik yang ditunjukkan oleh DPR kepada pemerintah selama penanganan pandemi Covid-19.