Seorang Warga Kalbar Positif Covid-19, Kondisinya Membaik
›
Seorang Warga Kalbar Positif...
Iklan
Seorang Warga Kalbar Positif Covid-19, Kondisinya Membaik
Seorang warga Kalimantan Barat yang diisolasi di salah satu rumah sakit di Kalbar dinyatakan positif menderita Covid-19. Kini, kondisinya dilaporkan membaik.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Seorang warga Kalimantan Barat yang diisolasi di salah satu rumah sakit di Kalbar dinyatakan positif menderita Covid-19. Pasien itu sebelumnya bepergian ke luar negeri.
Kondisinya dilaporkan membaik. Masyarakat diimbau tidak panik dan tetap waspada dengan menjaga kebersihan.
”Ya. Kalbar ada satu orang yang positif Covid-19. Dia pernah ke luar negeri. Sekarang masih diisolasi dan kondisinya semakin membaik. Kami bergerak cepat dengan memeriksa pula orang yang pernah kontak dengan pasien tersebut,” kata Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Sabtu (14/3/2020) malam.
Sutarmidji mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri terutama negara-negara yang sudah terpapar coronavirus disease (Covid)-19. Selain itu, masyarakat diimbau tidak panik, tetapi juga tetap waspada dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. ”Jangan ke tempat keramaian,” ujarnya.
Di perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalbar telah mengerahkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencegah Covid-19. Alat-alat pendeteksi suhu tubuh telah dipasang di perbatasan.
Jangan ke tempat keramaian.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson meminta kepada warga yang baru pulang dari Kuala Lumpur dan Kuching, Malaysia, agar memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mendapatkan informasi bahwa pada akhir Februari 2020 ada 600-an warga negara Indonesia mengikuti acara tabligh akbar di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, jumlah warga Kalbar persisnya tidak diketahui.
”Dalam beberapa minggu terakhir warga Kalbar ada yang melakukan kunjungan ke Kuching Serawak untuk mengikuti pertemuan-pertemuan baik itu berupa pengajian atau pertemuan lain,” ungkap Harisson.
Bagi warga Kalbar yang pernah melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur dan Kuching, pihaknya meminta agar segera melakukan pemeriksaan rutin kepada petugas puskesmas atau petugas kesehatan lainnya. Apabila nanti dinyatakan sehat, diharapkan warga itu tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah 14-20 hari setelah kunjungan.
Apabila dinyatakan sakit, mereka akan diobati sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. Masyarakat diharapkan jangan takut terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan karena ini untuk kesehatan masyarakat itu sendiri dan juga keluarga ataupun orang lain yang berada di sekitarnya. ”Hal ini disebabkan sekarang ini di Kuala Lumpur dan Kuching serta Brunei Darussalam telah menjadi negara yang terjangkit Covid-19,” ucapnya.
Menurut informasi dari Konsul Malaysia di Pontianak, warga Kuching dan Brunei Darussalam yang positif Covid-19 adalah mereka yang menghadiri tabligh akbar di Kuala Lumpur. Berdasarkan informasi itu, ada kemungkinan warga Kalbar yang menghadiri acara tersebut juga tertular Covid-19.
Harisson juga mengingatkan para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk terus mengingatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit di wilayah masing-masing agar proaktif melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga yang berada dalam wilayahnya. Puskesmas harus memantau kesehatan warganya terutama mereka yang pernah melakukan kunjungan ke luar negeri.