Kegiatan Belajar-Mengajar di Lampung Dialihkan di Rumah
›
Kegiatan Belajar-Mengajar di...
Iklan
Kegiatan Belajar-Mengajar di Lampung Dialihkan di Rumah
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menginstruksikan, selama dua minggu ke depan, kegiatan belajar untuk semua jenjang sekolah di Lampung dilakukan di rumah peserta didik masing-masing.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menginstruksikan, selama dua minggu ke depan mulai Selasa, (17/3/2020) hingga Senin, (30/3) kegiatan belajar untuk semua jenjang sekolah di Lampung dilakukan di rumah peserta didik masing-masing. Guru diminta menyiapkan materi pembelajaran melalui sistem daring dan tetap memberikan tugas terstruktur sesuai dengan kurikulum.
Meski begitu, lanjut Arinal, Senin (16/3), sejumlah pusat keramaian, seperti toko swalayan dan tempat wisata, tetap dibuka seperti biasanya. Pengelola telah diminta untuk menyediakan antiseptik pembersih tangan yang dapat digunakan warga sebelum masuk ke pusat keramaian. Arinal menyatakan, hal itu dilakukan agar kegiatan ekonomi di Lampung tetap berjalan.
Langkah itu dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus SARS-CoV-2 di Lampung. Langkah itu tertuang dalam instruksi Gubernur Lampung khusus penanganan dan pencegahan Covid-19.
Dalam instruksi tersebut, Arinal mengimbau warga yang menunjukkan gejala demam, batuk, dan sesak napas segera melapor ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Selain itu, semua dinas juga diminta membentuk gugus tugas penanganan korona. Semua perkantoran diminta menyediakan alat pengukur suhu tubuh untuk deteksi dini dan cairan antiseptik untuk pencegahan.
Setiap rumah sakit diminta untuk menyiapkan ruang isolasi minimal untuk lima pasien.
Arinal menambahkan, sejak 27 Januari 2020 hingga 14 Maret 2020 ada 4.822 warga Lampung dalam pemantauan petugas Dinas Kesehatan Lampung. Dari jumlah itu, 2.999 orang dinyatakan sehat.
Saat ini, ada tiga rumah sakit rujukan di Lampung untuk penanganan korona. Meski begitu, pihaknya juga membuat surat edaran ke semua rumah sakit dan puskesmas agar menyiapkan sarana dan petugas medis untuk penanganan korona. Setiap rumah sakit diminta untuk menyiapkan ruang isolasi minimal untuk lima pasien.
Bertambah
Jumlah warga yang diisolasi di rumah sakit karena menunjukkan gejala terinveksi virus korona baru bertambah menjadi dua orang. Pasien baru itu dirawat di RS Ahmad Yani, Kota Metro, Lampung, sejak Minggu (15/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menjelaskan, pasien asal Kabupaten Lampung Timur itu dirawat setelah mengeluhk batuk dan demam. Pasien laki-laki berusia 38 tahun itu langsung diisolasi karena memiliki riwayat berkunjung ke Thailand dalam dua pekan terakhir.
”Kondisi pasien sudah lebih baik dan batuknya sudah mulai berkurang,” ujar Reihana seusai rapat tertutup bersama Gubernur Lampung dan jajarannya, Senin.
Dia mengatakan, petugas medis telah mengambil sampel usap tenggorokan dari kedua pasien itu. Sampel itu telah dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk memastikan apakah dia terinfeksi virus korona baru atau tidak. Hasil tes masih harus ditunggu dalam kurun waktu dua hari ke depan.
Selain sekolah, sejumlah perguruan tinggi di Lampung juga meniadakan kuliah tatap muka. Bahkan, sejumlah agenda yang mendatangkan banyak orang juga ditunda.
Juru Bicara Rektor Universitas Lampung Nanang Trenggono menuturkan, pihaknya menunda acara pengukuhan guru besar dan wisuda periode Maret 2020. Selain itu, kegiatan seminar di kampus juga ditunda dalam waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Sumatera Ofyar Z Tamin juga telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau agar kegiatan perkuliahan dan ujian tengah semester dilakukan secara daring. Kegiatan kuliah umum dan wisuda di kampus juga ditunda.