Warga Antusias Periksa Kesehatan di RSPI Sulianti Saroso
›
Warga Antusias Periksa...
Iklan
Warga Antusias Periksa Kesehatan di RSPI Sulianti Saroso
Warga antusias memeriksakan kesehatan terkait penyebaran virus korona baru. Antusiasme warga ini terlihat di RSPI Sulianti Saroso yang ramai didatangi orang terkait Covid-19.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sedikitnya 20 warga mengantre di pos pemantauan 24 jam Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020) siang. Mereka ingin memeriksakan diri terkait Covid-19. Sempat terjadi ketegangan antara warga dan petugas karena nomor antrean tak dipanggil sesuai urutan.
F (23) merupakan salah seorang warga yang ikut memeriksakan diri. Dua hari lalu, teman sekantornya dinyatakan positif Covid-19. Untuk itu, manajemen perusahaan tempat dia bekerja mengharuskan semua karyawan yang kontak dengan karyawan positif Covid-19 untuk menjalani tes virus korona baru.
Dia bingung. Sebab, karyawan yang berkantor di Jakarta Pusat ini berada dalam keadaan sehat. ”Tetapi, kantor menyatakan harus diperiksa dulu di rumah sakit ini. Sampai dapat keterangan dari rumah sakit bahwa saya dinyatakan negatif Covid-19,” kata perempuan yang tinggal di Jakarta Timur ini.
Sejak Jumat (13/3/2020), Jeffry (31) mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Akan tetapi, badannya tidak panas. Untuk memastikan, tenaga penjualan di salah satu perusahaan yang berkantor di Mangga 2 Square, Jakarta Utara, ini memeriksakan diri ke RSPI Sulianti Saroso.
”Saya tidak tahu juga apakah pernah berkontak sama pasien positif Covid-19. Sebab, setiap hari saya muter-muter ke pasar dan bertemu dengan banyak orang. Makanya mau memastikan,” katanya.
Warga yang memeriksakan diri di rumah sakit ini diharuskan mengisi formulir. Di formulir itu, mereka melampirkan keluhan penyakit beserta ada atau tidaknya riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Riwayat perjalanan ke luar negeri juga diperiksa.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, ketika berkunjung ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin, menekankan, metode pemeriksaan untuk warga yang ingin memeriksakan kesehatan ditentukan oleh dokter. Tidak semua orang yang datang ke rumah sakit mesti melakukan tes swab. Dokter bisa saja menganjurkan untuk tes darah dulu atau rontgen paru.
Selain itu, bisa juga dokter menanyakan riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 sebagai upaya pelacakan kasus. Jadi, semuanya tergantung hasil pemeriksaan dokter, bukan keinginan orang yang ingin diperiksa. ”Ini mesti dipahami betul, tak mungkin penyelesaian dengan sebuah kepanikan. Jangan terburu-buru,” katanya.