Seiring dengan penutupan Taj Mahal, puluhan monumen dan museum di seluruh India, termasuk Goa Ajanta dan Ellora, serta situs keagamaan, seperti Kuil Siddhivinayak di Mumbai, juga diperintahkan ditutup.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
MUMBAI, SELASA — Pemerintah India menutup ikon wisata Taj Mahal mulai Selasa (17/3/2020) sebagai upaya mencegah penularan virus korona baru penyebab Covid-19. Sementara di Mumbai, kota pusat bisnis di India, kantor-kantor mulai mengurangi separuh dari staf agar mereka bekerja dari rumah guna mengendalikan penyebaran Covid-19.
”Semua monumen dan museum di India telah diarahkan untuk ditutup hingga 31 Maret 2020,” tulis Menteri Pariwisata India Prahlad Patel dalam akun Twitter-nya pada Senin (16/3/2020) malam.
Seiring dengan penutupan Taj Mahal, puluhan monumen dan museum di seluruh India, termasuk Goa Ajanta dan Ellora, serta situs keagamaan, seperti Kuil Siddhivinayak di Mumbai, juga diperintahkan ditutup.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istrinya, Melania, sempat mengunjungi Taj Mahal pada bulan lalu selama kunjungan resmi ke India.
Otoritas India juga mengumumkan, wisatawan yang datang ke India atau transit melalui Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, dan Kuwait diharuskan menjalani karantina 14 hari ketika tiba di India. Kedatangan dari China, Italia, Iran, Korea Selatan, Perancis, Spanyol, dan Jerman sudah dikenakan pembatasan serupa. Sementara sebagian besar titik perbatasan dengan negara tetangga, Bangladesh dan Myanmar, telah ditutup.
Penutupan Taj Mahal dilakukan setelah Bank Sentral India pada Senin lalu mengatakan akan meningkatkan suntikan uang tunai ke pasar keuangan sebesar satu triliun rupee (13,5 miliar dollar AS atau Rp 189 triliun) untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi ini.
Stempel khusus
Mumbai adalah kota metropolitan berpenduduk padat di India, yakni 18 juta jiwa. Selain memerintahkan perkantoran agar separuh staf karyawan bekerja dari rumah, pemerintah Mumbai juga sudah memberi wewenang kepada pihak berwenang di rumah sakit dan bandara untuk menstempel pergelangan tangan orang-orang yang telah diperintahkan mengisolasi diri.
Tanda itu menggunakan tinta yang susah hilang, bertuliskan ”Karantina Rumah”, dan menampilkan tanggal sampai kapan orang tersebut harus mengarantina dirinya sendiri.
Langkah yang diumumkan pada Senin malam lalu dilaksanakan hanya beberapa hari setelah pihak berwenang di kota Mumbai menutup sekolah, bioskop, mal, pusat kebugaran, dan melarang pertemuan massa.
Negara Bagian Maharashtra di India barat, lokasi kota Mumbai berada, telah menjadi negara bagian yang paling parah di India dengan 39 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi atau sekitar seperempat dari 125 kasus yang dikonfirmasi positif di India.
Di Navi Mumbai, pinggiran pusat bisnis India, media lokal melaporkan bahwa 11 orang yang telah diisolasi setelah kembali dari Dubai ternyata melarikan diri dari rumah sakit. Kini polisi India sedang memburu mereka yang melarikan diri dari tempat isolasi tersebut.
India memperluas pembatasan perjalanan dan ketentuan visa pada hari Senin. India juga telah menangguhkan semua turis yang datang dan akan melarang penumpang penerbangan dari Uni Eropa, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, Turki, dan Inggris mulai hari Rabu (18/3/2020). (AFP/REUTERS)