Kasus Terus Bertambah, Jateng Galakkan Penangkalan hingga Desa
›
Kasus Terus Bertambah, Jateng ...
Iklan
Kasus Terus Bertambah, Jateng Galakkan Penangkalan hingga Desa
Pemprov Jawa Tengah mengonfirmasi tiga kasus positif Covid-19 dari Kota Semarang dan Kota Solo, Rabu (18/3/2020), sehingga total sudah ada 9 kasus positif di provinsi itu. Gerakan menangkal penyebaran virus digalakkan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengonfirmasi tiga kasus positif Covid-19 dari Kota Semarang dan Kota Solo, Rabu (18/3/2020). Dengan begitu, total sudah ada sembilan kasus positif di provinsi tersebut. Gerakan menangkal penyebaran Covid-19 pun digalakkan hingga desa.
Dua pasien positif Covid-19 terbaru adalah di RSUD Moewardi, Kota Solo, dan satu di antaranya, warga Kabupaten Wonogiri, meninggal. Sementara satu pasien lagi, warga Kota Semarang, dirawat di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Hingga kini, total ada tiga pasien positif Covid-19 di Jateng yang meninggal.
Sebelumnya, Jumat-Selasa (13-17/3/2020), Pemprov Jateng mengonfirmasi enam kasus positif Covid-19. Tiga orang di RSUD Dr Moewardi, dengan seorang meninggal. Selain itu, dua orang di RSUP Dr Kariadi, dengan seorang meninggal serta satu lagi di RSUD Tidar, Magelang.
Sejak Januari hingga Rabu (18/3/2020), di luar sembilan kasus positif, terdata 68 pasien dalam pengawasan Covid-19 di Jateng. Sebanyak 24 pasien pulang dalam kondisi sehat, 42 orang dirawat, dan 2 orang meninggal (non-Covid-19). Jumlah orang dalam pemantauan mencapai 1.005 orang.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu malam, mengatakan, satu kasus positif terbaru di RSUD Dr Moewardi, Solo, masih terkait dengan pasien positif sebelumnya, atau kluster seminar di Bogor. Oleh karena itu, pelacakan riwayat orang-orang yang pernah kontak dengan pasien terus dilakukan.
Satu kasus positif terbaru di RSUD Dr Moewardi, Solo, masih terkait dengan pasien positif sebelumnya, atau kluster seminar di Bogor.
”Kita mesti ada tindakan lebih. Kepala Dinas Kesehatan kami cukup intens berbicara dengan Kepala Dinas Kesehatan Jabar. Ini penting. Dari jejaring yang mulai kelihatan, bisa lakukan penelusuran. Perlu dicari dan masyarakat perlu melapor. Misal yang menghadiri seminar melapor," kata Ganjar.
Ia menambahkan, Jateng terus mendorong masyarakat menilai secara mandiri (self assessment), yakni warga melapor apabila memiliki riwayat kontak yang mencurigakan terkait Covid-19. Diharapkan, ke depan, tumbuh kesadaran diri untuk mencegah dini, dimulai dari pribadi dan lingkungan sekitar.
Menurut dia, beberapa kepala desa juga sudah menginisiasi pencegahan terpaparnya lingkungan mereka oleh virus korona baru. ”Ada beberapa kades berkeliling desa dengan pengeras suara. Ada juga tenaga kesehatan melakukan hal sama. Masyarakat penting menjaga kesehatannya,” ucap Ganjar.
Pasien dipindahkan
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, pasien positif Covid-19 terbaru di RSUP Dr Kariadi menurut rencana akan dipindahkan ke RS lain yang belum ditentukan. Meski demikian, yang bersangkutan mesti tetap diisolasi. ”Sebab, kondisinya relatif baik. Sementara ada empat pasien lain yang perlu mendapat perawatan di RS Kariadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta Irene mengatakan, pengujian Covid-19 sudah mulai dilakukan mulai Rabu. Saat sampel spesimen sudah tiba di tempat tersebut, diperlukan waktu 8 jam hingga hasil pengujian keluar.
”Setiap terkumpul 29 sampel, pengujian bisa kami lakukan. Saat ini sudah ada 84 spesimen yang masuk, 53 di antaranya kami ambil, sedangkan sisanya kiriman dari RS yang bisa mengambil (sampel) sendiri. Hasilnya, jika positif langsung kepada juru bicara penanganan Covid-19 nasional, sedangkan jika negatif melalui Kepala Dinas Kesehatan Jateng,” ujarnya.