Pemkot Denpasar Siapkan Rp 3,6 Miliar untuk Antisipasi Covid-19
›
Pemkot Denpasar Siapkan Rp 3,6...
Iklan
Pemkot Denpasar Siapkan Rp 3,6 Miliar untuk Antisipasi Covid-19
Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menyiapkan dana awal sebesar Rp 3,6 miliar untuk membiayai sejumlah program penanganan penyebaran Covid-19 yang dipicu virus korona baru.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menyiapkan dana awal sebesar Rp 3,6 miliar untuk membiayai sejumlah program penanganan penyebaran Covid-19 yang dipicu virus korona baru. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali meminta sejumlah ritual keagamaan dilakukan tanpa melibatkan umat.
”Sudah ada anggaran sebesar Rp 3,6 miliar dari alokasi anggaran tidak terduga. Namun, kami juga siap merelokasi anggaran jika kondisi atau keadaan penyebaran virus ini terus berlanjut. Anggaran bisa ditambah. Jumlahnya secara bertahap, mulai Rp 25 miliar-Rp 100 miliar,” ujar Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (20/3/2020).
Hal itu dikatakan Rai Mantra saat memaparkan kesiapan dan kebijakan Pemkot Denpasar dalam mencegah serta menanggulangi penyebaran penyakit Covid-19 dan demam berdarah dengue di Denpasar, Jumat (20/3/2020). Acara ini diikuti sejumlah pejabat daerah di Denpasar.
Rai Mantra mengatakan, pihaknya sudah membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar. Di dalamnya juga dilibatkan pengurus desa dan banjar adat. Selain itu, disiapkan pula sekitar 500 set alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.
Pemkot Denpasar juga sudah mengoperasikan Pusat Data Informasi dan Koordinasi Mitigasi Covid-19 lewat Damamaya Denpasar Cyber Monitor. Agar beragam informasi kesehatan mudah diaplikasikan secara daring, dioperasikan pula situs https://covid19.denpasarkota.go.id.
”Kami sudah memesan alat rapid test Covid-19 yang dapat digunakan untuk menguji kondisi warga yang batuk, demam, serta sesak napas. Uji rapid test tidak akan dipungut biaya,” kata Rai Mantra.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Luh Putu Sri Armini menambahkan, pemda sudah memesan 1.000 buah rapid test Covid-19. Penambahan alat deteksi suhu tubuh dan alat pelindung diri juga dilakukan.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Wangaya Dewa Putu Alit Parwita mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan empat ruang isolasi berkapasitas maksimal 15 tempat tidur. Ruang isolasi dapat dimanfaatkan untuk menerima pasien rujukan dari puskesmas.
Kami sudah memesan alat rapid test Covid-19 yang dapat digunakan untuk menguji kondisi warga yang mengalami gejala batuk dan demam panas serta sesak napas. Uji rapid test tidak akan dipungut biaya.
Secara terpisah, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali I Dewa Made Indra menyebutkan, kini ada tiga kasus positif Covid-19 baru di Bali. Seorang pasien adalah warga negara asing berusia 72 tahun serta dua pasien laki-laki warga Indonesia berusia 39 tahun dan 30 tahun. Total, ada empat kasus Covid-19 di Bali. Namun, seorang pasien sudah dinyatakan meninggal.
Menurut Made Indra, Gubernur Bali sudah mengeluarkan instruksi dan arahan terkait penanggulangan penyebaran Covid-19. Salah satunya, menutup atau menghentikan kunjungan ke obyek-obyek wisata. Selain itu, kegiatan yang melibatkan banyak orang dihentikan sementara. Aparat penegak hukum diminta terus mengawasi potensi keramaian itu.
Pelaksanaan ritual keagamaan dalam rangkaian hari Nyepi 1942 juga menjadi perhatian. Upacara Melasti, Tawur Agung Kesanga, dan Pangrupukan bakal dilakukan tanpa melibatkan umat. Tidak hanya itu, arak-arakan ogoh-ogoh menjelang Nyepi diminta tidak dilaksanakan.