Inisiatif warga untuk bergerak mengatasi penyebaran wabah Covid-19 sudah terlihat di beberapa wilayah.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
Di antara berbagai kepanikan dan kekhawatiran akibat penyebaran virus korona baru (SARS-CoV-2), pemicu penyakit Covid-19 di Indonesia, sejumlah kelompok masyarakat bahu-membahu mencegah dan mengurangi penyebaran virus. Berbagai hal dilakukan, seperti membagikan masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan cairan disinfektan.
Yayasan pelestarian pusaka Lasem Heritage, misalnya, Kamis (19/3/2020), membagikan lebih dari 50 botol cairan disinfektan untuk masyarakat yang tinggal di Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Selain membagian cairan diisfektan, pengurus yayasan juga door-to-door membagikan informasi benar kepada masyarakat terkait dengan bagaimana mencegah dan mengurangi penyebaran virus korona.
Sementara itu, kelompok profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) membagikan 1.000 masker dan 250 botol cairan pembersih tangan untuk pewarta foto yang bertugas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pembagian masker dilakukan di Kantor Sekretariat PFI di Jakarta. ”Setiap media diwakili satu orang yang mengambil masker dan hand sanitizer untuk mengurangi interaksi dan kerumunan orang,” kata Sekjen PFI Hendra Eka di Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Hendra Eka mengatakan, inisiatif membagikan masker dan cairan pembersih tangan muncul karena pewarta foto sulit untuk bekerja dari rumah, seperti anjuran Presiden Joko Widodo. ”Selain itu, banyak perusahaan media yang tidak memberikan masker kepada jurnalisnya,” kata pewarta foto Jawa Pos ini.
Selain membagikan masker dan cairan pembersih tangan, PFI juga menghimbau perusahaan media dan semua jajaran redaksi untuk menjamin keselamatan jurnalis. ”Hal yang yang perlu menjadi perhatian serius adalah pembekalan pengetahuan liputan dan memberikan perlengkapan kerja sesuai standar protokol kesehatan,” tulis Ketua PFI Reno Esnir dalam keterangan pers.
Di Lasem, pembagian disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus di rumah-rumah dan situs bersejarah yang kebanyakan dihuni lansia, baik itu pemilik rumah maupun pengurus rumah. Beberapa rumah makan dan toko-toko juga mendapatkan cairan tersebut.
Pop Baskoro dari Lasem Heritage, dihubungi dari Jakarta, mengatakan, sebagian besar warga Lasem mengetahui mengenai kabar penyebaran Covid-19, tetapi kurang tahu bagaimana cara mencegah atau mengurangi penyebaran virus. ”Kami sebagai gerakan masyarakat sipil ingin berkontribusi untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pop dan kawan-kawan membagikan informasi mengenai langkah-langkah penyebaran virus. Beberapa langkah yang bisa dilakukan, misalnya, dengan mengurangi atau membatasi interaksi dengan tamu dari luar Lasem. ”Kalaupun harus berinteraksi, pemilik atau pengurus rumah diminta menjaga jarak dari tamu,” ujar Pop.
Mendapatkan informasi itu, Pop menjelaskan, sejumlah pemilik rumah merasa rikuh terhadap tamu asing. ”Mereka bertanya, apakah ini nanti dianggap tidak sopan. Tetapi, saya jelaskan bahwa ini demi kebaikan bersama. Selain itu, masyarakat di luar sudah mengetahui pentingnya social distancing,” kata Pop.
Selain membagikan informasi mengenai pencegahan dan pengurangan virus, Lasem Heritage juga membagikan cairan disinfektan untuk masyarakat. Setiap keluarga yang membutuhkan mendapatkan setengah liter cairan disinfektan untuk membersihkan rumah mereka, seperti permukaan datar pada meja dan kursi. Sejauh ini, Lasem Heritage menyiapkan 50 botol cairan, tetapi permintaan sudah melonjak hinggal 60 botol.
Pop menuturkan, pihaknya khawatir mengenai penyebaran Covid-19 karena hingga Kamis ini tercatat sembilan orang positif Covid-19 di Jawa Tengah. Sebanyak tiga orang dinyatakan meninggal, sementara enam orang masih dirawat. Lasem menjadi salah satu daerah rentan karena banyak orang dengan usia lanjut tinggal di sana sehingga mudah terkena virus.
Selain itu, Lasem juga kerap menerima tamu dari luar kota atau luar negeri untuk kunjungan atau tempat transit perjalanan. Pop menjelaskan, sejumlah komunitas perjalanan sudah secara sadar mengurangi atau membatasi kedatangan tamu. Jumlah tamu pada akhir pekan tidak lagi sebanyak biasanya. Namun, kehadiran tamu-tamu yang mendadak dan menginap di sejumlah penginapan tidak bisa dicegah.
Pop mengaatakan, sampai sekarang belum ada perwakilan pemerintah daerah yang turun langsung mencegah penyebaran virus korona baru. ”Saya berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara konkret bisa membantu masyarakat mencegah dan mengurangi penyebaran virus, misalnya dengan membagi-bagikan masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan cairan disinfektan,” katanya.