Dua PDP di Palembang Meninggal, Uji Covid-19 Belum Dirilis
›
Dua PDP di Palembang...
Iklan
Dua PDP di Palembang Meninggal, Uji Covid-19 Belum Dirilis
Dua pasien dalam pengawasan yang dirawat di ruang isolasi RS Mohammad Hoesin Palembang, meninggal pada Senin (23/3/2020) pagi. Namun, keduanya belum dipastikan positif Covid-19 karena hasil laboratorium belum keluar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Dua pasien dalam pengawasan yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Mohammad Hoesin, Palembang, Sumatera Selatan, meninggal pada Senin (23/3/2020) pagi. Namun, tim belum menyimpulkan penyebab kematian karena hasil laboratorium belum keluar.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumsel Yuwono, Senin (23/3/2020). Kedua pasien dalam pengawasan (PDP) itu terdiri dari seorang tenaga kesehatan dari Kota Prabumulih dan juga seorang warga Kota Palembang.
Untuk PDP asal Prabumulih, berusia 53 tahun, diketahui meninggal pada Senin pukul 06.15 WIB, sedangkan pasien asal Palembang berusia 54 tahun, meninggal pada 05.45 WIB. ”Hanya saja, kami belum bisa merilis apakah keduanya terjangkit Covid-19 karena hasil laboratorium belum keluar,” ungkapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, walau belum diketahui hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan, jenazah tetap dimakamkan sesuai standar pasien terjangkit Covid-19.
Hal ini mengacu pada hasil rekomendasi dari Dinkes Sumsel dan hasil prosedur standar operasi (SOP) para dokter. ”Ini sebagai bentuk kewaspadaan. Jika sudah ada hasil laboratorium, pasti akan kami sampaikan," ucapnya.
Herman menambahkan, jika hasil dari laboratorium menunjukan bahwa keduanya positif Covid-19, status Sumsel akan ditingkatkan menjadi Siaga.
Asrama haji dan wisma atlet juga dipersiapkan sebagai cadangan apabila ada lonjakan pasien di Sumsel.
Selain itu, ujar Herman, pihaknya juga telah menyiapkan ruang isolasi tambahan guna menangani PDP Covid-19. Untuk di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang, misalnya, dari enam ruangan menjadi 24 ruangan. Bahkan, akan ada dua rumah sakit lini kedua yang juga disiapkan, yakni RS Ernaldi Bahar dan RS Siti Fatimah, Palembang.
”Kami mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menambah sistem imunitas,” ujarnya.
Tidak hanya itu, asrama haji dan wisma atlet juga dipersiapkan sebagai cadangan apabila ada lonjakan pasien di Sumsel. ”Sekarang tinggal menyiapkan sarana dan prasarananya,” kata Herman.
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSMH, Palembang, Zen Ahmad mengatakan, kedua PDP tersebut dirawat di ruang sama dengan kamar berbeda. ”Status pasien masih PDP, kami belum bisa menyimpulkan apakah sudah terjangkit atau belum karena hasil laboratorium belum keluar,” ucap Zen.
Ia menerangkan, diagnosis sementara, keduanya menderita penyakit penyerta, yakni diabetes dan sejumlah penyakit lain. Secara keseluruhan, ada 13 PDP yang pernah dirawat RSMH Palembang.
Diagnosis sementara, keduanya menderita penyakit penyerta, yakni diabetes dan sejumlah penyakit lain.
Enam orang sudah boleh pulang karena hasil laboratorium dinyatakan negatif, sedangkan dua orang meninggal. Dengan meninggalnya dua PDP ini, pasien yang masih dirawat ada lima orang. ”Kondisi kelima pasien ringan sampai sedang,” ungkapnya.
Setelah pengumuman ini, petugas langsung melakukan penyemprotan di sejumlah ruang di Kantor Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Beberapa petugas pun tampak menggunakan masker.